TEMPO.CO, Jakarta - Negosiasi soal utang Yunani dengan para kreditor internasional kemarin tidak mencapai satu kesepakatan alias deadlock.
Tidak tercapainya kemajuan dalam perundingan yang berlangsung selama kurang dari satu jam itu membuat para pemimpin Eropa frustrasi. Alasannya, kalau Yunani gagal membayar utang, masa depan euro akan terpengaruh.
"Kondisi ini sangat mengecewakan dan menyedihkan. Ini adalah upaya terakhir untuk menjembatani perbedaan, tapi perbedaannya terlalu besar," ujar satu sumber yang mengetahui proses negosiasi itu sebagaimana dikutip Reuters, Senin, 15 Juni 2015.
Dengan demikian, Yunani gagal mendapatkan dana baru guna membayar utang senilai US$ 1,8 miliar kepada Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan jatuh tempo akhir Juni ini.
Yunani sebelumnya menyatakan bersedia bernegosiasi kembali. Namun para pemimpin Uni Eropa dan IMF menyatakan tidak punya kewenangan melakukan negosiasi lebih lanjut.
Negosiasi tidak berjalan dengan baik karena Athena menolak tuntutan kreditor untuk kembali memotong gaji pegawai dan para pensiunan.
Berita terkait
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen
50 hari lalu
Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.
Baca SelengkapnyaProfil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan
55 hari lalu
Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaSetelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil
55 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.
Baca SelengkapnyaShehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali
55 hari lalu
Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPartai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan
12 Februari 2024
Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.
Baca SelengkapnyaPemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara
8 Februari 2024
ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya
7 Februari 2024
Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
29 Januari 2024
Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?
29 Januari 2024
Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi
19 Januari 2024
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.
Baca Selengkapnya