TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri gerak negatifnya pada akhir pekan lalu akibat faktor kenaikan teknis di lantai bursa. Menurut Kepala Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono, koreksi panjang selama hampir dua pekan membuat saham-saham perbankan berkapitalisasi besar naik secara teknis. "Faktor technical rebound semata yang membuat IHSG berakhir di zona positif," ujarnya.
Purwoko menambahkan, lantaran koreksi panjang pula kondisi jenuh jual melanda bursa saham. Investor, yang memanfaatkan situasi harga-harga yang sudah terlampau murah, mengambil peluang mengakumulasi kepemilikan saham dengan melakukan aksi beli.
Meski demikian, akibat penguatan spekulasi percepatan penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed's Rate), ia ragu laju positif IHSG akan berlanjut. Imbal hasil Fed's Rate, yang praktis bakal lebih menarik, membuat sebagian investor asing mulai bersiap mengalihkan portofolionya dari aset-aset berisiko. "Karena Fed's Rate, aksi jual asing berpotensi berlanjut," katanya.
Apalagi data pertumbuhan tenaga kerja AS (non-farm payrolls) terbaru diketahui naik secara signifikan menjadi 280 ribu pekerja. Angka yang memberi petunjuk soal kinerja pemulihan ekonomi AS memang telah berjalan konsisten, sehingga membuat pasar yakin kenaikan Fed's Rate hanya tinggal menunggu waktu.
Purwoko pun menyarankan investor tidak terburu-buru memborong saham. Sebab aksi jual asing yang masih terus terjadi memberi sinyalemen IHSG masih rentan terkoreksi.
Hari ini, Senin, 8 Juni 2015, IHSG diprediksi masih akan tertekan pada level 5.070-5.125. Indeks Dow Jones, yang ditutup terkoreksi 56,12 poin pada akhir pekan lalu, menambah kuat peluang koreksi bursa saham dalam negeri. Aksi beli, menurut Purwoko, hanya layak ditujukan untuk saham-saham komoditas, baik pertambangan maupun perkebunan. "TINS (Timah) dan BWPT (BW Plantation) boleh diperhatikan."
Pada perdagangan pagi ini, IHSG turun 42,7 poin (0,84 persen) menjadi 5.057,88. Saham-saham perbankan, seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), dan Bank BCA (BBCA), menjadi pemberat indeks. BMRI turun 225 poin (2 persen) menjadi Rp 10.450 per lembar dan BBNI turun 150 poin (2 persen) menjadi Rp 6.075 per lembar.
PDAT | MEGEL JEKSON | EFRI R.
Berita terkait
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
2 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
3 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
5 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
5 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
5 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
5 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
9 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
11 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
11 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca SelengkapnyaBEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
16 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca Selengkapnya