TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan kinerja pasar finansial dan penguatan dolar Amerika Serikat menggenjot klaim dan manfaat yang dibayar industri asuransi jiwa hingga 57,8 persen pada kuartal I/2015.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) mengalami kenaikan signifikan, yakni 61 persen menjadi Rp 6,41 triliun. Polis yang ditebus (surrender) naik 69,5 persen menjadi Rp 1,7 triliun, dan kontrak polis berakhir naik 70,7 persen menjadi Rp 1,55 triliun. Klaim meninggal Rp 1,7 triliun atau naik 17,6 persen, dan klaim kesehatan Rp 2,63 triliun pada periode yang sama.
“Kenaikan terbesar didominasi klaim kontrak polis berakhir dan klaim penarikan sebagian di produk unit linked. Ada beberapa penyebab, antara lain aksi ambil untung dan penguatan dolar,” kata Ketua Departemen Aktuaria dan Produk AAJI Budi Tampubolon di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Sabtu, 6 Juni 2015.
Menurut dia, sejumlah pemegang polis membatalkan polisnya dan menarik sebagian dananya karena didorong aksi ambil untung dan penguatan dolar. Meskipun demikian, pemegang polis dolar tersebut kembali menjadi nasabah baru pada produk yang berdenominasi rupiah.
Hal tersebut terlihat dengan tergenjotnya total pendapatan premi menjadi Rp 32,95 triliun, atau naik 28,5 persen sepanjang Januari-Maret 2015. Jumlah premi bisnis baru tumbuh 29 persen menjadi Rp 18,72 triliun, sedangkan total premi lanjutan sebesar Rp 14,23 triliun.
Tidak hanya itu, kenaikan klaim tersebut juga dipicu melemahnya daya beli masyarakat. Akibatnya, sejumlah pemegang polis memutuskan untuk tidak melanjutkan polisnya.
“Pelemahan ekonomi memang menjadi salah satu penyebabnya. Mereka memilih untuk mencairkan polisnya. Namun, pada saat yang sama, hal itu justru meningkatkan jumlah premi bisnis baru,” ujarnya.
BISNIS.COM
Berita terkait
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris
11 hari lalu
Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.
Baca SelengkapnyaHSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier
13 hari lalu
HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.
Baca SelengkapnyaKCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan
31 hari lalu
Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.
Baca SelengkapnyaTony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia
49 hari lalu
Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan
49 hari lalu
Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.
Baca SelengkapnyaDikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding
49 hari lalu
OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.
Baca SelengkapnyaPTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?
50 hari lalu
PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?
Baca SelengkapnyaKPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life
52 hari lalu
Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia
Baca SelengkapnyaPrudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z
22 Februari 2024
Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.
Baca SelengkapnyaThailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta
17 Februari 2024
Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.
Baca Selengkapnya