TEMPO.CO, Jakarta - Konsep poros maritim Presiden Joko Widodo dipromosikan di depan pengusaha Jerman di wilayah utara. Dihadiri senator ekonomi Negara Bagian Hamburg dan sekitar 100 pengusaha anggota Kamar Dagang dan Industri Hamburg serta Asosiasi Pengusaha Jerman-Asia Pasifik, seminar ekonomi "Indonesian Economic Updates on Maritime Issues" diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Hamburg, Senin, 1 Juni 2015.
"Ini bagian dari mandat yang harus dilaksanakan oleh para mesin diplomasi di luar negeri, yaitu peningkatan kerja sama maritim, diplomasi ekonomi, dan perlindungan WNI," kata Sylvia Arifin, Konsul Jenderal Hamburg, di Hamburg, kemarin.
Pembicara dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan PT Pelindo II (Persero) di forum itu menjelaskan lebih detail ihwal poros maritim, tol laut, dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha Jerman. Peta daya tarik investasi dipaparkan, sementara insentif pajak dan investasi ditawarkan.
Tak cuma perwakilan pemerintah dan badan usaha milik negara, kantor Bank Dunia di Indonesia dan konsultan manajemen multinasional McKinsey juga mendukung program pemerintah ini. Mereka menyuguhkan data hasil riset ekonomi di Indonesia. Kamar Dagang dan Industri Jerman-Indonesia turut memaparkan perihal bagaimana berinvestasi di Indonesia.
"Bagi Hamburg, ini kesempatan yang penting untuk menjalin kerja sama ekonomi," kata Frank Horch, Menteri Ekonomi, Transportasi, dan Inovasi Hamburg.
Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin menjelaskan, pendulum ekonomi selama ini lebih banyak bergerak di wilayah barat Indonesia. Pendulum itu akan lebih diseimbangkan dengan pembangunan lebih gencar di wilayah timur. "Salah satunya dengan program tol laut," kata Ridwan.
Dalam pelaksanaan program ini, kata dia, pemerintah Indonesia melakukan revitalisasi pelabuhan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah timur. Pemerintah juga membenahi regulasi yang selama ini dinilai menghambat investasi. Dengan pembenahan itu, kata Ridwan, semua pelabuhan kelak akan saling terkoneksi dan terintegrasi.
Sedangkan R.J. Lino, Direktur Utama Pelindo II, memaparkan peluang-peluang investasi pelabuhan yang bisa dimanfaatkan investor. Pelindo II sendiri saat ini telah membangun pelabuhan baru, New Priok, dengan lima terminal dan kawasan yang jauh lebih luas daripada Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelindo II juga akan membangun pelabuhan terbesar di Indonesia timur, yakni Pelabuhan Baru Sorong. Luas kawasan pelabuhan sekaligus industri yang hendak dibangun itu mencapai 7.000 hektare dengan panjang garis sandar hingga 15 kilometer. "Pelabuhan ini akan menjadi hub untuk Indonesia, Australia, dan Papua Nugini," kata Lino kepada sejumlah wartawan, termasuk Tempo.
Untuk mendukung pelabuhan itu, Pelindo II telah mengusulkan kepada pemerintah agar mereka bisa menangani 35 pelabuhan perintis di wilayah timur. "Kami telah membuat riset di 65 pelabuhan perintis, dan, hasilnya, kami menemukan bahwa sebagian besar perencanaannya keliru. Ada pelabuhan, misalnya, yang sama sekali tak bisa dipakai untuk tempat sandar kapal," katanya.
Di depan para peserta seminar "Indonesian Economic Updates" itulah Lino mengajak pengusaha Jerman berinvestasi di sektor pelabuhan. "Investasi di bidang infrastruktur transportasi, dan logistik, apalagi di negara-negara ASEAN yang merupakan kawasan yang paling berkembang, sangat menjanjikan," kata Silke Helmholz, Deputy Managing Director and General Counsel German-Indonesian Chamber of Industry and Commerce.
Sylvia mengatakan selama ini investasi Jerman di Indonesia mencapai US$ 50,1 juta pada 2014. Nilai itu masih terbilang rendah. Investasi Jerman menempati urutan ke-22 dari 24 negara.
YOS RIZAL (HAMBURG)
Berita terkait
Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya
34 hari lalu
WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLindungi Israel, AS Halangi Swiss Agar Tidak Menggelar Konferensi Konvensi Jenewa
21 Desember 2023
Pemerintahan Biden berencana mendesak Swiss agar menolak permintaan Palestina untuk mengadakan konferensi mengenai pelanggaran Konvensi Jenewa
Baca SelengkapnyaKonferensi Internasional di Universitas Jember Bahas Isu Global Kesehatan Terkini
4 November 2023
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengingatkan kepada peserta konferensi ihwal pentingnya kerja sama mengatasi berbagai permasalahan kesehatan.
Baca SelengkapnyaUOB Gateway to ASEAN Conference 2023 Digelar Rabu Besok, 70 Perusahaan Asing Bakal Hadir
9 Oktober 2023
UOB akan menggelar UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 pada hari Rabu mendatang di Jakarta. Akan ada 70 perusahaan asing menghadiri konferensi itu.
Baca SelengkapnyaBulan Depan AIS Forum 2023 Digelar, Luhut Akan Pamer Cerita Sukses Indonesia
25 September 2023
Luhut Binsar Padjaitan menjelaskan latar belakang Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Arcipelagic and Island States (KTT AIS) atau AIS Forum 2023.
Baca SelengkapnyaFasilkom UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional AI se-Asia Pasifik 2023
9 Juni 2023
Fasilkom UI siap menjadi tuan rumah dalam kegiatan "The Pacific Rim International Conference on Artificial Intelligence" 2023.
Baca SelengkapnyaMahasiswa FKUI Juara International East Asian Medical Students' Conference 2023 di Nepal
16 Februari 2023
Juara diraih FKUI karena meneliti bagaimana Cold Water Immersion atau cryotherapy bermanfaat sebagai pertolongan pertama bagi penderita hipertemia.
Baca SelengkapnyaAinaa, Mahasiswa Unpad Raih Best Speaker pada Konferensi Internasional di Turki
12 Desember 2022
Mahasiwa Unpad itu meraih prestasi sebagai penyaji terbaik atau "Best Speaker" pada Kegiatan international Conference Universal Islamic Event.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Hadiri Konferensi Kerukunan Beragama di India
26 November 2022
Mahfud MD bersama sejumlah ulama berpengaruh di Indonesia akan menghadiri konferensi mengenai kerukunan antaragama di India.
Baca SelengkapnyaBacakan Deklarasi Bandung, Bamsoet Gelorakan Pidato Bung Karno
26 Oktober 2022
Sebanyak 15 negara dan perwakilan organisasi Islam dunia melahirkan kesepakatan yang tertuang dalam tujuh poin Deklarasi Bandung.
Baca Selengkapnya