Menkeu AS Bantah Halangi Pendirian AIIB

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 28 Mei 2015 16:13 WIB

Gedung Putih di Amerika Serikat. whitehouse.gov

TEMPO.CO, London - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Jack Lew, membantah bahwa pemerintah Negeri Abang Sam menghalang-halangi didirikannya Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB). Dia menjamin AS tidak menghalangi Inggris dan negara-negara lain yang merupakan mitra tradisional AS untuk bergabung dalam bank infrastruktur yang digagas Cina tersebut. Inggris tercatat sudah turut menyetorkan modal ke dalam AIIB.

“Kami ingin AIIB sukses mengingat kebutuhan infrastruktur yang begitu besar di Asia. Maka itu kami hanya mengingatkan bahwa AIIB harus memilki standar tata kelola yang tinggi agar misinya untuk kepentingan bersama,” ujar Lew ketika berbicara di kampus London School of Economics, London, Rabu, 27 Mei waktu setempat.

Lew menyarankan agar AIIB nantinya bisa berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia dalam melakukan pembiayaan infrastruktur. Sebab dengan cara itu, maka ADB dan Bank Dunia bisa berbagi pengalaman dengan AIIB.

Berbicara di depan sekitar 100 tamu undangan yang berasal dari kalangan eksekufif, akademisi, wartawan , pegawai negeri inggris dan mahasiswa, Lew juga menegaskan dukungannya terhadap upaya Cina yang mendorong penggunaan yuan ke dalam special drawing right (SDR) atau aset cadangan khusus Dana Moneter Internasional (IMF).

Rencana Cina itu telah mendapatkan dukungan dari negara-negara G7, namun banyak kalangan menilai AS terlalu berhati-hati dalam memberikan dukungan. “Kami mendukung usaha Cina dalam melakukan reformasi, membuka perekonomiannya dan menerapkan sistem mata uang yang lebih fleksibel dan bebas. Tentu saja kami berharap Cina nantinya dapat memenuhi standar teknis berdasarkan review IMF,” Lew menambahkan.

Meski begitu, Lew tidak bersedia menjawab ketika ditanya kapan mata uang yuan bisa masuk dalam cadangan mata uang IMF.

Pada 31 Maret lalu merupakan batas akhir bagi negara yang ingin mengajukan diri menjadi anggota AIIB yang digagas Cina. Hingga tenggat waktu, 30 negara sudah dipastikan bergabung dalam keanggotaan AIIB. Lembaga kreditur internasional yang berfokus pada pembiayaan infrastruktur ini bersifat terbuka dan negara mana pun bisa bergabung. Meskipun sudah tenggat waktu, negara yang masih tertarik bisa bergabung sebagai anggota biasa.

Pada Rabu 1 April 2015, dalam nota kesepahaman (MoU) pembentukan AIIB telah disepakati modal dasar sebesar US$ 100 miliar dan modal disetor US$ 20 miliar. Kantor pusat AIIB berada di Beijing untuk menghormati Cina sebagai penggagas bank infrastruktur ini.

VISHNU JUWONO (LONDON)

Berita terkait

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

8 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

8 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

19 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

21 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

24 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

24 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

26 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

26 hari lalu

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

27 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya