Izin Pelabuhan Satu Atap, Jokowi Minta Dirut Pelindo Kompak

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 17:16 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan sejumlah siwa sekolah, penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kantor Desa Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jawa Timur, 21 Mei 2015. Jokowi membagikan 7314 Kartu Indonesia Pintar kepada pelajar di Malang dan Batu. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, SURABAYA -Program Tol Laut yang digagas pemerintahan Joko Widodo perlu didukung sistem logistik yang dioperasikan secara terpadu. Presiden Jokowi meminta agar PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV terintegrasi.



“Saya sudah sampaikan pelindo 1-2-3-4, kerja kita saat ini harus terintegrasi. Nanti akan kita bangun satu logistik nasional yang dioperasikan di satu tempat, terintegrasi dalam satu sistem,” ujar Jokowi kala meresmikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya di Surabaya, Jumat 22 Mei 2015.

Jokowi menyatakan, sistem perizinan di pelabuhan kini sudah disederhanakan dan terintegrasi dalam satu atap. Tujuannya agar tak lagi ada pungutan liar, biaya lebih murah dan cepat. “Dengan begitu Pelindo yang sekarang ini masih taraf virtual holding, yang nanti akan jadi holding beneran,” kata Jokowi.

Integrasi dalam sebuah sistem logistik nasional, kata Jokowi, akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Biaya transportasi dan logistik di Indonesia diakui masih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga lainnya. Jokowi menghitung, biaya-biaya itu akan turun antara sepertiga hingga separuh sekarang.



“Padahal persaingan kita sekarang ini bukan antar provinsi, kabupaten, atau kota saja, tapi juga antar negara. Kalau kita tidak segera menurunkan biaya logistik transportasi kita, barang-barang kita sulit untuk bersaing,” imbuhnya.

Disinggung soal kapan pembentukan holding pelabuhan itu akan terwujud, Jokowi mengaku masih mempertimbangkannya. “Kami masih dipertimbangkan untung dan ruginya. Apakah memang perlu holding atau hanya konsolidasi sinergi antar Pelindo. Yang jelas sistemnya harus satu.”

Selain itu, Jokowi juga berpesan kepada seluruh Direktur Utama PT Pelindo I hingga IV agar merancang pembangunan pelabuhan secara jangka panjang. “Kalau mau bangun, jangan nanggung-nanggung, hanya 10 sampai 20 hektar. Bangun 200 hektar pelabuhan, plus kawasan industri minimal 2.000 hektar,” tuturnya. Pelabuhan yang keberadaannya dekat dengan pembangkit listrik dan kawasan industri akan berdampak pada efisiensi.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, pembangunan pelabuhan dengan lahan minim akan mempersulit pengembangan ke depan. “Kasus-kasus yang ada dulu, membangun hanya 5-10 hektar, kemudian kanan kiri diduduki masyarakat. Akhirnya tidak bisa ekspansi lagi.”

Usai memberikan pidato, Jokowi langsung meninjau ke dalam menara kontrol yang berada di sebelah lapangan penumpukan. Ia menyaksikan langsung pengoperasian alat Automated Stacking Crane (ASC) oleh beberapa operator perempuan. Kapal yang sandar pagi ini merupakan kapal internasional pertama yang dilayani Teluk Lamong, yakni MV Marine BIA yang bertolak dari Pelabuhan Singapura.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

2 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

19 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya