Jawa Timur Waspadai Inflasi Lebaran  

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 21:13 WIB

Pekerja memindahkan ikan bandeng hasil panen, yang akan dijual dengan harga 15 ribu hingga 27 ribu rupiah. Para pekerja memindahkan bandeng ke atas mobil bak terbuka, untuk dikirim ke Surabaya. Desa Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 11 Mei 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumpulkan 38 perwakilan pemerintah daerah di Jawa Timur untuk membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ini terkait inflasi di Jawa Timur pada April lalu yang mencapai 0,39 persen atau melampaui rata-rata inflasi nasional yang sebesar 0,36 persen.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan IV Jawa Timur, Benny Siswanto, menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya TPID lantaran inflasi dikhawatirkan akan terus terjadi hingga Lebaran mendatang. Ia menyatakan menggandeng daerah agar dapat memetakan dan berkoordinasi antar daerah.

“Inflasi sampai dengan April bukan karena faktor yang mengkhawatirkan, tapi faktor yang sudah terukur,” katanya menuturkan di Hotel Pullman Surabaya, Kamis 21 Mei 2015.

TPID akan melakukan koordinasi dan membuat strategi kebijakan. Di antaranya dengan mulai dari sektor kelembagaan, distribusi produksi, kajian analisa, dan pengendalian ekspetasi masyarakat. Empat hal ini dikaitkan dengan infrastruktur dan tata niaga di Jawa Timur terhadap pencapaian target TPID.

“Karena itu dalam forum ini kami datangkan beberapa narasumber mulai dari bupati, wali kota, dan pengamat ekonomi,” ujarnya.

Ketua TPID Jawa Timur Hadi Prasetyo menjelaskan bahwa inflasi di Jawa Timur tinggi karena adanya inflasi di Surabaya yang mencapai 55 persen di Jawa Timur. Pada triwulan pertama 2015 ini Surabaya dikatakannya menjadi beban inflasi di Jawa Timur. “Saya mengimbau kepada bu wali kota (Tri Rismaharini) agar segera membentuk TPID,” kata Hadi yang juga Asisten II Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.

Rencananya dengan adanya TPID ini masing-masing daerah akan bersinergi untuk menekan laju inflasi. Misalnya di suatu daerah membutuhkan pangan, maka TPID masing-masing daerah akan berkoordinasi untuk mendistribusikan. Dengan adanya mekanisme baru ini, inflasi diharapkan bisa turun menjadi 0,25 persen pada bulan berikutnya.

Dalam acara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang, Profesor Ahmad Erani Yustika, juga memberikan gambaran tentang ekonomi Surabaya dan Jawa Timur. Mereka menganalisis bahwa inflasi terjadi lantaran adanya kebijakan nasional seperti kenaikan tiket pesawat dan kereta api.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

20 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya