TEMPO Interaktif, Denpasar:Departemen Koperasi (Depkop) kembali menyalurkan dana kompensasi BBM sebesar Rp 151 Miliar. Dana disalurkan melalui koperasi simpan pinjam yang anggotanya paling terkena dampak BBM. Saat ini kita sedang melakukan pendataan," kata Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM, Guritno Kusumo, seusai membuka rapat kerja nasional Depkop di Sanur, Bali, Selasa (20/9). Koperasi yang mendapat dana itu, lanjut Guritno, diseleksi secara ketat berdasarkan usulan dari daerah-daerah yang kemudian diverifikasi oleh tim dari pusat. Tim juga meninjau langsung ke lapangan agar tidak terjadi penyimpangan penyaluran dana. Meskipun demikian, ia tetap berharap masyarakat mengawasi penyaluran dana sebesar Rp 100- Rp 200 juta per koperasi itu. Program dana bergulir sendiri sudah mulai dilakukan sejak kenaikan BBM tahun 2001 yang selalu disertai alokasi dana kompensasi. Sejak 2001 jumlah dana kompensasi itu terus meningkat dari hanya Rp 60 miliar menjadi ratusan miliar. "Jumlah totalnya sejak tahun 2001 mencapai Rp 617 miliar," kata Guritno. Dia menyebut, baru pada tahun ini Depkop akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Namun penilaian dari sejumlah lembaga independen, menurutnya, memberikan apresiasi yang positif. Sebab, dana bergulir itu telah berkembang mencapai angka Rp 1,5 triliun. Rofiqi Hasan