WOM Finance Akan Terbitkan Obligasi Rp 5 Triliun

Reporter

Editor

Jumat, 24 April 2015 15:17 WIB

PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

BISNIS.COM, Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk berencana menerbitkan obligasi penawaran umum berkelanjutan II dengan limit sekitar Rp 4-5 triliun pada semester II 2015.

Pendanaaan tersebut akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan serta menunjang bisnis pembiayaan multiguna yang pengaturannya baru disahkan OJK pada akhir tahun lalu melalui POJK No 29/POJK.5/2014.

Direktur Keuangan Wom Finance Zacharia Susantadiredja mengatakan perusahaan tahun ini akan lebih banyak menerbitkan obligasi dibandingkan dengan meminjam pada bank karena pendanaan jenis itu lebih murah.

“Saat ini kami mixed untuk pendanaan yang lebih murah. Pada kuartal I saja, komposisi obligasi sudah melebihi 50 persen dibandingkan dengan pinjaman bank,” katanya.

Untuk mencapai target pembiayaan sebesar Rp 6,6 triliun, menurut Zacharia, komposisi sumber pendanaan perseroan masih didominasi oleh pinjaman dari induk usahanya sebesar 60 persen di tahun ini.

Adapun 40 persen sisanya dipenuhi melalui penerbitan obligasi dan pinjaman bank lokal. Dari jumlah itu, Zacharia meyakini porsi obligasi akan mencapai 65 persen pada tahun ini.

Pada kuartal I, WOM Finance telah menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I obligasi tahap III sebesar Rp1 triliun dan pinjaman bank sebesar Rp 700 miliar sebagai sumber pendanaan semester I.

Dia menambahkan perseroan juga akan menerbitkan PUB I Obligasi tahap IV sebesar Rp600 miliar dan pinjaman bank sebesar Rp 500-700 miliar sampai akhir tahun.

Jumlah plafon PUB I mencapai Rp3 triliun, yang sudah diterbitkan Rp 1,4 triliun pada 2014. Perusahaan juga menargetkan penyaluran pembiayaan pada semester I 2015 dapat menembus Rp 3-3,5 triliun atau mencapai 50 persen dari target penyaluran tahun ini sebesar Rp 6,6 triliun.

Pada kuartal I, pembiayaan baru mencapai 22,7 persen dari keseluruhan target sebanyak Rp 1,5 triliun. Menurut Zacharia, pembiayaan memang cenderung melambat pada awal tahun, sehingga diharapkan hasil yang lebih tinggi tercapai pada kuartal II tahun ini.

“Kami optimistis pada kuartal II dan III akan mencapai puncak. Soalnya menjelang puasa dan Lebaran, kan,” ujarnya.

Direktur Marketing Wom Finance Simon Tan Kian Bing mengatakan komposisi pembiayaan masih didominasi oleh motor baru sebanyak 65 persen dan motor bekas 35 persen.

Dia meyakini komposisi tersebut tidak akan berubah sampai akhir tahun. Sebab, WOM memiliki strategi untuk fokus pada pembiayaan motor baru pada tahun ini.

WWW.BISNIS.COM

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

31 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya