TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Eddie Widiono menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedong Wilis, Yogyakarta, Sabtu (27/8). Mereka membicarakan soal penolakan masyarakat Dusun Kersen, Bantul, yang daerahnya dilewati jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV jalur Selatan.Dalam pembicaraan secara tertutup itu, Eddie didampingi Direktur Transmisi dan Distribusi Herman Darniel Ibrahim, Inspektur Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Darmono, dan Pemimpin Proyek SUTET Jalur Selatan Agung Nugroho.Seusai pertemuan, Eddie mengatakan, PLN selama ini kesulitan membangun menara SUTET nomor 130 dan 131 di Dusun Kersen Bantul. Meski sudah dibebaskan, kata dia, warga menolak jika wilayah mereka dilewati bentangan tegangan tinggi."Dalam pertemuan dengan gubernur tadi, kami sampaikan bahwa PLN akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang berada di bawah bentangan SUTET. Tapi besarnya kompensasi masih dihitung terlebih dulu," kata Eddie.Mengenai tuntutan warga Kersen yang meminta agar jaringan SUTET dibelokkan sehingga tidak berada di atas rumah penduduk, Eddie menyatakan, tuntutan warga tersebut sulit dipenuhi. Sebab, kata dia, pembelokan jaringan harus mengulang perencanaan lagi padahal sejumlah tower sudah berdiri.Pada Jumat (26/08), Gubernur DIY Sri Sultan menemui warga Kresen yang menolak pembangunan SUTET di daerah mereka. Dalam pertemuan itu, warga Kersen akhirnya menyerahkan persoalan kepada Sultan. Sultan berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga Kersen itu.Pembangunan jaringan SUTET lintas Selatan molor karena warga menolak wilayahnya dilewati bentangan kawat berarus listrik tinggi. SUTET lintas selatan menghubungkan antara Paiton-Kediri, Kediri-Pedan (Klaten), Pedan-Tasikmalaya, dan Tasikmalaya-Depok. Syaiful Amin