TEMPO.CO, Jakarta - PT PP Properti, anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk, tidak berfokus pada pembangunan hunian rumah tapak dan beralih ke hunian vertikal. Perusahaan yang dipisah dari induknya pada Desember 2013 lalu ini beralasan, pengadaan rumah tapak terhambat keterbatasan lahan yang makin sempit.
“Selain itu, keuntungan yang didapat hunian vertikal lebih besar ketimbang rumah tapak,” kata Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto ketika berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 11 Maret 2015.
Indaryanto menuturkan PP Properti memiliki bank lahan seluas 55 hektare di berbagai daerah. Perseroan selalu mengupayakan supaya bank lahan berada tidak terlalu jauh dari jalan tol. “Lima-sepuluh menit dari jalan tol. Seperti lahan kami di Kalimalang yang dekat dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Becak-Ayu, dan monorel,” ujarnya.
Di Kalimalang, Jakarta Timur, PP Properti sedang mengembangkan proyek apartemen Grand Kamala Lagoon di atas lahan seluas 25 hektare. Perseroan menargetkan dapat meraih pendapatan Rp 10 triliun dari penjualan apartemen setinggi 25 lantai ini.
Perusahaan juga menggarap proyek pembangunan apartemen Pavilion Permata 2 seluas 2,35 hektare di Surabaya, Jawa Timur, dengan target pendapatan Rp 200 miliar. Proyek lain adalah pembangunan apartemen Ayoma seluas 2,5 hektare di Serpong, Tangerang. Dari proyek ini, pendapatan diharapkan Rp 1 triliun.
"Sudah 67 unit yang laku, padahal belum diluncurkan," ucap Direktur Pengembangan Bisnis PP Properti Giyoko Surachmat.
Tidak hanya membangun hunian bagi kelas menengah ke atas, PP Properti juga menggarap proyek rumah susun sederhana milik berupa Gunung Putri Square di Gunung Putri, Jawa Barat. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare dan ditawarkan dengan harga Rp 130 juta per unit seluas 32 meter persegi. Dari proyek ini, perusahaan mengharapkan pendapatan Rp 500 miliar.
Indaryanto mengimbuhkan, pada 2014, pihaknya berhasil meraup laba Rp 106 miliar atau naik 246 persen dari tahun sebelumnya. Sebanyak 90 persen pendapatan berasal dari penjualan unit strata title (alih kepemilikan), seperti apartemen dan rumah tapak. Sisanya berupa pendapatan berulang (recurring income) sebesar 10 persen, seperti mal dan hotel.
“Ke depan, kami akan membangun mal dan hotel baru untuk menambah recurring income. Tidak ada jumlah patokannya, yang penting bisa mendukung pertumbuhan,” tuturnya.
EFRI RITONGA
Berita terkait
Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024
5 Maret 2024
Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaWawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit
2 Maret 2024
Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.
Baca SelengkapnyaHarga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR
19 Februari 2024
Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan
30 Oktober 2023
Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.
Baca Selengkapnya5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula
25 Oktober 2023
Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.
Baca SelengkapnyaPengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti
12 September 2023
PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.
Baca SelengkapnyaLika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand
23 Agustus 2023
Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaProfil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2
10 Agustus 2023
Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD
1 Juni 2023
MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.
Baca SelengkapnyaAncaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong
20 Februari 2023
Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.
Baca Selengkapnya