TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan pemerintah berkomitmen menjamin keberlanjutan investasi di sektor sumber daya air. Komitmen ini untuk merespons putusan Mahkamah Konstitusi yang mencabut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air pada pertengahan Februari lalu.
“Tak perlu gelisah, BKPM dan pemerintah sedang menyiapkan aturan baru sebagai payung hukum,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani pada hari ini, Kamis, 5 Maret 2015.
Franky mengatakan sudah berkoordinasi dengan kementerian lainnya, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Perindustrian. Sebelum ada payung hukum yang baru, kata Franky, pemerintah akan memoratorium perizinan air baru. Begitu juga dengan perpanjangan izin yang habis masa kontraknya.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Indriani, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang menyusun peraturan pemerintah pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Mahkamah Konstitusi menyatakan Undang-Undang Pengairan zaman Orde Baru ini kembali berlaku dengan dicabutnya Undang-Undang Sumber Daya Air.
Investasi di bidang pengelolaan air cukup besar di Tanah Air. Menurut data BKPM, realisasi investasi industri air minum tahun 2014 untuk Penanam Modal Asing sebanyak 54 proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 247,61 Juta atau Rp 3,2 triliun. Sedangkan untuk Penanam Modal Dalam Negeri, realisasi investasi sebanyak 18 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 875,72 miliar.
ANDI RUSLI
Berita terkait
Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?
8 jam lalu
Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global
Baca SelengkapnyaPaytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios
17 jam lalu
Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.
Baca SelengkapnyaKasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik
1 hari lalu
Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDi Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
3 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Baca SelengkapnyaPencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor
3 hari lalu
Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38
4 hari lalu
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.
Baca SelengkapnyaPemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar
4 hari lalu
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS
5 hari lalu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.
Baca SelengkapnyaRI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel
5 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama
Baca Selengkapnya