Kamis Pagi Dolar Rp 13 Ribu, Bagaimana di Akhir Pekan?  

Reporter

Kamis, 5 Maret 2015 11:43 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar dalam transaksi antarbank di Jakarta menembus level psikologis Rp 13.000 pada Kamis pagi, 5 Maret 2015. Dalam data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, tercatat kurs dolar AS mencapai Rp 13.022 atau turun 0,45 persen dibanding sehari sebelumnya yang berada di level 12.963.

Nilai tukar rupiah melemah akibat penambahan tenaga kerja sektor swasta di Amerika Serikat naik hingga 212 ribu di bulan Februari. Kenaikan data pekerja ini menjadi indikator membaiknya perekonomian Amerika Serikat sehingga mendorong investor untuk memborong dolar.

Pada perdagangan Rabu, 4 Maret 2015, rupiah melemah 21,5 poin (0,17 persen) pada level 12.990,5 per dolar AS. Padahal, pada perdagangan siang hari, rupiah masih kokoh berada di level 12.964 per dolar AS.

Analis valuta asing Lindawati Susanto mengatakan data tenaga kerja tersebut memperjelas momentum kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed's Rate). Selain itu, kata Lindawati, aturan yang mewajibkan perusahaan non-bank melakukan lindung nilai mendorong permintaan dolar di pasar domestik.

Penurunan BI Rate turut memicu pergerakan negatif rupiah. Imbal hasil pasar obligasi yang ada kemungkinan juga bakal mengalami penyesuaian menyebabkan investor mulai mengalihkan dananya ke aset-aset yang lebih menarik.

Menjelang akhir pekan, Lindawati memperkirakan rupiah tertekan dalam kisaran level 12.950-13.100 per dolar AS. Pernyataan terbaru para petinggi The Fed bakal menjadi sentimen utama yang diperhatikan investor.

FERY F | MEGEL JEKSON

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya