Harga Beras Turun Tipis

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 4 Maret 2015 12:23 WIB

Seorang warga menaikkan sejumlah kantong beras ke atas becak saat operasi pasar beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, 26 Februari 2015. Operasi pasar beras yang di lakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur bersama Perum Bulog ini untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Malang - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Malang mulai turun. Penurunan harga beras diduga terjadi setelah dilakukan operasi pasar empat hari lalu. Namun rata-rata harga beras hanya turun tipis, yakni Rp 200-300 per kilogram.

Harga beras kualitas premium seharga Rp 10.500 per kilogram turun menjadi Rp 9.850 per kilogram. "Harga beras mulai turun," kata pedagang Pasar Klojen Malang, Slamet Mulyadi, Rabu, 4 Maret 2015. Ia memiliki persediaan sebanyak 500 kilogram. Sejak harga beras naik, Slamet tak menyimpan beras dalam jumlah besar. Selain keterbatasan modal, dia juga khawatir harga beras mendadak anjlok.

"Harga beras mulai turun, operasi pasar akan kembali dilakukan," kata Kepala Perusahaan Umum Bulog Sub-Divisi Regional Malang, Arsyad. Bulog Malang menggelontorkan beras murah kualitas medium seharga Rp 7.300 per kilogram.

Total sebanyak 30 ton beras dipasok di sejumlah titik di Kota Malang, meliputi Pasar Kebalen, Pasar Merjosari, Pasar Sukun, Pasar Besar, dan Pasar Bunul. Jika operasi pasar terus dilakukan, kata dia, diharapkan harga beras kembali normal.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga memantau gudang beras milik distributor beras. Tujuannya untuk mencegah penimbunan beras yang berdampak meroketnya harga beras. Tim pun dibentuk untuk melakukan inspeksi mendadak, yang terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satpol PP, dan polisi. Mereka memeriksa setiap gudang distributor beras. Saat turun ke gudang penyimpanan beras, tim menemukan beras menumpuk di sejumlah gudang distributor.

Seperti di gudang UD Taruna Jaya yang menyimpan 50 ton beras. Namun petugas tak bisa menindak karena beras tersebut merupakan sisa distribusi sebelumnya. Lantas petugas memeriksa catatan keluar-masuk beras untuk mengetahui terjadinya penimbunan.

Termasuk di gudang UD Angger. Setiap hari gudang itu menyimpan beras sebanyak 2 ton. Beras tersebut berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur.

"Distribusi beras diawasi agar tak terjadi kelangkaan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tri Widyani. Hasil inspeksi dikoordinasikan dengan aparat kepolisian. Jika ada unsur pidana, polisi bergerak menyelidiki dan memeriksa. Sedangkan pelanggaran administratif menjadi wewenang Pemerintah Kota Malang.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

21 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

24 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya