Kementerian Perhubungan Akan Menghukum Lion Air

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 08:46 WIB

Penumpang terlihat tegang dan berteriak kepada petugas di Teminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 19 Februari 2015. Meski telah menunggu belasan jam, namun pihak maskapai membiarkan penumpang terlantar dan tak memberi kompensasi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menghukum maskapai penerbangan Lion Air akibat insiden penundaan keberangkatan 14 penerbangan maskapai itu yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Rencananya, hari ini manajemen Lion Air dipanggil untuk dimintai klarifikasi.

“Sanksinya seperti apa, lihat saja besok (hari ini),” ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi M. Juraid kepada Tempo kemarin.

Tertundanya sejumlah penerbangan Lion Air pada Rabu petang hingga Kamis malam telah mengakibatkan jadwal penerbangan di Soekarno-Hatta kacau. Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan operator Bandara akhirnya terpaksa menyediakan makanan kecil dan air mineral kepada ratusan penumpang Lion Air yang telantar itu.

Juru bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahir, mengatakan, di antara belasan penerbangan yang tertunda, delapan penerbangan untuk tujuan Medan, Palembang, Pekanbaru, Surabaya, dan Ternate. Lima penerbangan ke Pekanbaru, Medan, dan Palembang yang tertunda sejak Rabu sore sudah diberangkatkan pada Kamis pagi. Sedangkan tiga penerbangan ke Surabaya dan Ternate yang tertunda lebih dari dua jam sudah diberangkatkan pada Kamis siang.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi mengatakan penyebab lain penundaan penerbangan Lion Air adalah rusaknya dua pesawat. Pada waktu bersamaan, ada empat pesawat lain terkena inspeksi besar karena sudah masuk masa perawatan. Kondisi itu mengakibatkan Lion Air kekurangan armada. “Namun Lion Air sudah menjadwalkan penerbangan tambahan untuk liburan tahun baru Imlek,” ujarnya.

Soal penundaan, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui dua pesawat mereka rusak karena menabrak obyek asing yang diduga berupa burung. “Dua pesawat itu bisa untuk melayani delapan penerbangan," katanya saat dihubungi kemarin.

Menurut Edward, dua pesawat yang kena serangan obyek asing itu harus diperbaiki sebelum digunakan lagi. Akibatnya, rentetan jadwal penerbangan Lion menjadi kacau.

Apalagi rusaknya dua pesawat tersebut tepat saat puncak liburan tahun baru Imlek. Namun dia mengklaim sejumlah penerbangan Lion yang mengalami delay lebih dari empat jam adalah penerbangan reguler, bukan extra flight. "Ini seperti mata rantai. Kalau satu rantai saja putus, kacau semua," katanya.

KHAIRUL ANAM | JONIANSYAH (TANGERANG) | AYU CIPTA (TANGERANG)

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

3 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

7 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

12 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

14 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

20 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

20 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

25 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya