Menteri Susi Awasi Perusahaan Kapal di Papua

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 18 Februari 2015 06:21 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti memotret dengan kamera kesayangan miliknya di Kediamannya, Komplek Menteri Widya Chandra V No.26, Jakarta, 14 Februari 2015. Kegemaran memotret ditularkan oleh Ayahnya yang merupakan juru foto sewaktu muda. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan saat ini pihaknya sedang menyoroti salah satu Perusahaan kapal ikan yang kerap melalukan praktik ilegal fishing. "Perusahan di Wanam, Papua, ini sedang kami dalami," ujar Susi saat ditemui di kantornya Selasa, 17 Februari 2015.

Perusahaan tersebut adalah PT Dwikarya Reksa Abadi. Perusahaan ini, kata Susi, memiliki 85 kapal yang masing-masing kapal dapat menangkap 1.000 ton ikan per tahun. Susi menjelaskan jika harga per kilo ikan tongkol US$ 1 per kilogram dikalikan dengan hasil tangkapan sebanyak 85.000 ton, artinya kapal tersebut mampu meraup kocek sebanyak Rp 1 triliun per tahun.

Namun, pendapatan tersebut tidak masuk ke dalam kantong negara baik pemerintah pusat maupun daerah. "Kita dapat apa? Nothing. Mereka hanya bayar Rp 50 ribu-Rp 100 ribu untuk ongkos pengawasan," ujar Susi.

Ketua Tim Satuan Petugas Anti Illegal Fishing Mas Achmad Santosa mengatakan kapal dari perusahaan tersebut memang kerap melakukan pelanggaran. Salah satu kapal milik PT. Dwikarya yaitu Hai Fa berbobot 4 ribu gross ton ditangkap saat merapat di Pelabuhan Wanam, Kabupaten
Merauke, Papua pada Sabtu, 27 Desember 2014. "Kapal ini berlayar tanpa Surat Laik Operasi (SLO)," ujar Achmad yang akrab disapa Ota.

Selain berlayar tanpa SLO, kapal tersebut juga mematikan Vessel monitoring systems (VMS ) dan membawa hiu martil yang dilarang ditangkap karena terncam punah. Saat ini, Tim Satgas tengah mendalami dugaan lain yaitu transhipment atau bongkar muat di laut. "Ada dugaan ke arah situ," ujar Ota.

Dugaan tersebut muncul karena diketahui Pada 2004, kapal itu berbendera Tiongkok. Dua tahun kemudian, Hai Fa berbendera Panama. Dan saat ditangkap, kapal tersebut berbendera Indonesia. Hal ini dilalukan untuk mengecoh petugas pengawas. "Saat ini kapal tersebut masih dalam proses penyidikan oleh satgas, bea cukai, dan Lantamal XI Merauke dan Lantamal IX Ambon," ujar dia.



Adapun, Kapal Hai Fa ini diawaki oleh 23 anak buah kapal berkewarganegaraan Cina membawa muatan 900.702 kilogram ikan. Ikan itu rencananya akan dikirim ke Tiongkok.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya