Korban AirAsia QZ8501 Diduga Dibawa Armando  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 3 Februari 2015 06:41 WIB

Potongan ekor pesawat AirAsia QZ8501 mengapung di permukaan dalam evakuasi yang dilakukan oleh TNI AL di perairan Laut Jawa, 10 Januari 2015. Potongan ini ditemukan di titik koordinat 03 derajat 38' 36" S dan 109 derajat 43' 42" T . AP/Adek Berry, Pool

TEMPO.CO, Makassar - Dosen ilmu kelautan Universitas Hasanuddin, Ahmad Bahar, menduga jenazah, barang milik korban, dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat, dan Parepare, Sulawesi Selatan, terbawa arus Armando.

“Arus ini mengalir pada bulan Desember,” kata Bahar saat dihubungi Tempo. Bahar menjelaskan, pada Desember, cuaca berubah drastis karena terjadi perpindahan musim timur ke musim barat. Suhu udara, air, dan angin setiap saat bisa berubah.

Bahar mengatakan arus Armando adalah arus permukaan yang terbentuk karena embusan angin pada permukaan laut. Arus ini mengalir dari Laut Cina Selatan melewati Selat Karimata, dan masuk ke Laut Jawa. “Dari Laut Jawa, arus Armando masuk ke Selat Makassar,” ujar Bahar. (Baca: Pencarian AirAsia QZ8501 di Sulawesi Diperluas)

Menurut Bahar, arus Armando memiliki kecepatan rata-rata 5 knot. Dan, meski merupakan arus pada permukaan, pengaruhnya bisa sampai ke kedalaman 40 meter. Dengan demikian, wajar jika serpihan pesawat AirAsia QZ8501 bisa terseret oleh arus Armando. Apalagi lokasi jatuhnya di perairan (Selat Karimata) dangkal, sekitar 30 meter.

Mengenai adanya anggapan bahwa di sekitar perairan Majene mirip kawasan Segitiga Bermuda, yang menyebabkan pesawat dan kapal laut sering mengalami kecelakaan, Bahar mengatakan hal itu belum bisa dibuktikan. “Kemungkinan besar karena memang cuaca buruk pada bulan Desember yang menjadi penyebab kecelakaan. Jadi wajar, setiap kali pergantian tahun, selalu ada kecelakaan di laut dan udara,” kata Bahar (Baca: Nelayan Majene Temukan Tiga Paspor Korban AirAsia)

Bahar menambahkan, selain faktor arus, kemungkinan lain yang bisa menyebabkan jenazah dan barang korban AirAsia ditemukan di perairan Sulawesi adalah pesawat meledak dan pecah pada ketinggian atmosfer, sehingga terbawa angin yang saat itu berembus dari barat ke timur. “Bayangkan pesawat pecah di ketinggian, pasti pecahannya bisa berhamburan ke mana-mana, termasuk ke perairan Sulawesi,” kata Bahar. “Tapi analisis ini masih butuh pembuktian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi.”

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

11 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

15 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

46 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

46 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

50 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

52 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

55 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya