Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Patut Waspada  

Rabu, 28 Januari 2015 14:11 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pemerintah harus tetap mewaspadai kondisi ekonomi global. Penurunan harga minyak dunia dan komoditas dinilai menjadi salah satu hal yang paling harus diperhatikan.

Menurut Agus, harga komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia saat ini terus menurun. "Di pasar futures terlihat delapan harga komoditas utama yang akan mengalami penyesuaian tahun ini," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Sofyan Djalil: Indonesia Seperti Film Django)

Agus menjelaskan, perekonomian negara lain yang harus dicermati adalah Amerika Serikat dan Cina. Saat ini perbaikan ekonomi di Amerika Serikat terus berlanjut. Bahkan di antara negara-negara maju, Amerika menjadi satu-satunya negara yang bisa menunjukkan perbaikan kinerja ekonomi. Perbaikan tersebut harus diiringi dengan antisipasi penguatan nilai tukar dolar Amerika.

Ihwal Cina, Agus mengatakan Indonesia harus mencermati pertumbuhan ekonomi negeri itu. Berdasarkan data World Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi di Cina diperkirakan bisa lebih rendah dari 7 persen. Padahal angka pertumbuhan ekonomi 7 persen di Cina dikategorikan sebagai pertumbuhan yang rendah. Pertumbuhan itu secara umum akan berpengaruh bagi Indonesia, dan dampaknya bisa dirasakan baik di sektor perdagangan maupun keuangan.

"Hal ini juga berkaitan langsung dengan menurunnya harga komoditas yang diperdagangkan kepada mitra dagang utama," tuturnya. (Baca: Raksasa Properti Cina Ekspansi ke Australia)

Walaupun begitu, Agus yakin perekonomian Indonesia saat ini masih berada di jalur yang tepat. ‎"Ini terlihat dari inflasinya."

Senada, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga menyatakan kondisi perekonomian dalam negeri sedang baik. Bahkan, menurut dia, saat ini persepsi investor sangat positif. "Karena ada kemungkinan inflasi Januari hampir nol, neraca perdagangan Desember surplus. Terus surat utang negara turun," katanya. Bambang berharap kondisi ini bisa membuat investor berbondong-bondong masuk ke Indonesia.



FAIZ NASHRILLAH‎

Terpopuler
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
EKSKLUSIF: Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (I)
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya