Abaikan Menteri Susi, Nelayan Tangkap Lobster  

Reporter

Rabu, 21 Januari 2015 17:56 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Malang - Para nelayan di pesisir selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap menangkap dan menjual lobster tanpa berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015.

Aktivitas kelautan dan perikanan Kabupaten Malang terpusat di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Menurut Kepala Desa Tambakrejo Sudarsono aktivitas penangkapan dan penjualan lobster tetap berlangsung seperti sebelum peraturan tentang larangan menangkap lobster (Panulirus spp), kepiting (Scylla spp), dan rajungan (Portunus pelagicus spp) itu berlaku sejak ditandatangani Menteri Susi Pudjiastuti pada 6 Januari 2015.

Peraturan itu antara lain mengatur bahwa tiga bahan sajian makanan laut favorit di warung hingga restoran tersebut dilarang ditangkap dalam kondisi bertelur. Ukurannya pun dibatasi. Hanya lobster dengan panjang karapas lebih dari 8 sentimeter yang boleh ditangkap. (Baca berita terkait: Menteri Susi: Jangan Tangkap Lobster Bertelur!)

Kepiting yang lebar karapasnya kurang dari 15 sentimeter dilarang ditangkap. Adapun rajungan yang boleh ditangkap harus memenuhi syarat lebar karapas lebih dari 10 sentimeter. "Maklumlah, kami ini orang ndeso. Tapi kami tahu maksud dan tujuan peraturan itu demi keberlanjutan stok dan populasinya di alam," kata Sudarsono, Rabu, 21 Januari 2015.

Penasihat Kelompok Nelayan Rukun Jaya itu mengatakan penangkapan lobster biasanya berlangsung pada Desember-Maret atau tergantung pada kondisi cuaca. Jumlah tangkapan lobster masih sedikit, antara 50 dan 100 kilogram per hari, bila cuaca sedang bagus. Tangkapan itu tidak sebanding dengan besarnya permintaan lobster. (Baca: Menteri Susi Tangkap Lagi Kapal Bandel.)

Ketua Koperasi Unit Desa Mina Jaya Sendangbiru Dhofir menambahkan, nelayan tidak menentang peraturan itu karena tangkapan lobster, kepiting, dan rajungan sangat sedikit dibanding tangkapan ikan.

"Sendangbiru ini terkenal sebagai sentra tangkapan ikan laut, terutama ikan tuna. Kalau ditotal, jumlah tangkapan lobster, kepiting, dan rajungan masih kurang dari 1 persen dari seluruh tangkapan hasil laut kami," kata Dhofir. (Baca: Menteri Susi Syaratkan Nelayan Bersertifikat.)

Menurut Dhofir, nelayan Sendangbiru tidak terbiasa menjual lobster berdasarkan ukuran panjang karapas, melainkan beratnya. Rata-rata satu lobster yang ditangkap nelayan berbobot 2-3 ons dan berharga Rp 200-250.000. Kalau sedang paceklik, satu lobster berbobot 0,5 kilogram bisa laku Rp 500 ribu.

ABDI PURMONO




Berita Terpopuler:
Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh
QZ8501: Naik Cepat, Jatuh, dan Ucapan Allahu Akbar
Nelayan Adukan Cuitan Menteri Susi ke DPR
Perempuan Ini Warisi Bisnis Bob Sadino
Bob Sadino Sering Sekamar Bareng Sopir
13 Tahun Dilarang, Wagyu Jepang Masuk RI Lagi

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya