Wisatawan asing mengikuti terapi tertawa dalam acara Gema Perdamaian ke-12 di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, 11 Oktober 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Potensi wisatawan mancanegara asal Cina ternyata masih terbilang lemah. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dari target 100 juta turis dari Cina, Indonesia hanya mampu menggaet 800 ribu orang. "Ini kurang dari satu persen," ujar Arief saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Kamis, 15 Januari 2015.
Arief mengakui Indonesia belum mampu melakukan pengembangan secara sistematik terhadap sektor pariwisata. Dia mencontohkan Korea Selatan sudah memiliki cara pengembangan budaya yang ditularkan melalui budaya k-pop. "Sehingga itu yang membuat wisatanya maju," ujar dia. (Baca: Ribuan TurisCina ke Banyuwangi dengan Satu Syarat.)
Menurut Arief, untuk merangkul wisatawan asal Cina, Indonesia perlu menjemput langsung para turis. "Sekarang sudah ada penerbangan Garuda dari Beijing langsung ke Bali," ujar Arief. Cara tersebut dinilai Arief efektif untuk menggaet turis dari Cina. (Baca: Memperkosa, Petugas Bandara Kena 12 Tahun Penjara.)
Arief memberi contoh dengan penerbangan Rute Garuda Bali-Bejing. Saat ini penerbangan Garuda dari Beijing ke Bali sudah penuh hingga April 2015. "Ini mengejutkan saya," ujar dia. "Artinya mereka sudah banyak yang mengunjungi Indonesia," ujarnya.