Nasib Program Raskin Menunggu Evaluasi KPK  

Reporter

Kamis, 15 Januari 2015 09:52 WIB

Ekspresi seorang anak yang ikut mengantri mendapatkan jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras raskin itu sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan konversi program beras bagi warga miskin (raskin)ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) baru dilakukan tahun depan. Pemerintah memastikan program raskin tahun ini tetap berjalan seperti biasa, meskipun dalam tiga bulan pertama pelaksanaannya Komisi Pemberantasan Korupsi langsung melakukan evaluasi terhadap realisasi program di lapangan. “Makanya kita pikirkan bagaimana cara kita perbaiki dan apa masalahnya,” ujarnya di kantornya, Rabu malam, 14 Januari 2015.

Perubahan skema subsidi raskin menggunakan uang elektronik atau e-money melalui KKS yang diusung Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno akhir tahun lalu memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Selain program tepat sasaran, warga mendapat kepastian memperoleh bantuan pemerintah setiap bulan. (Baca: Jokowi Ganti Raskin ke E-Money, 'Banyak Minusnya'.)

Selama ini, ujar Sofyan, berdasarkan kajian dan temuan KPK, banyak persoalan di lapangan, dari sasaran, jumlah yang dibagikan, waktu pembagian, hingga kualitas beras yang diberikan. “Karena itu kartu, akan jauh lebih pasti sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Sofyan menyatakan mulai tahun ini pemerintah mengajak KPK melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program tersebut di masyarakat, sehingga diketahui apakah program itu layak dilanjutkan atau tidak tahun depan. “Kita sadar betul masalah itu, makanya kita coba ada sekian rekomendasi perbaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan pemerintah batal menghapus program raskin tahun ini. Sekitar 15,5 juta rumah tangga miskin tetap mendapatkan beras bantuan setiap bulan hingga akhir tahun ini. "Jadi ini hitung-hitungannya untuk Januari, Februari, Maret masih akan menerima dalam bentuk beras, lalu bulan lain akan dievaluasi," ujarnya. (Baca: Kelaparan, Warga Sumba Timur Makan Ubi Beracun.)

Dalam pelaksanaan program raskin ini, kata Khofifah, seluruh mekanisme yang akan digunakan persis dengan program sebelumnya, yakni satu keluarga berhak mendapatkan raskin Rp 15 kilogram per keluarga setiap bulan. Total subsidi yang disediakan pemerintah tahun ini mencapai Rp 18,93 triliun.

Namun, mantan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini melanjutkan, ada beberapa catatan yang dikeluarkan KPK untuk memperbaiki desain pendistribusian sehingga penyaluran program tepat sasaran. "Itu penting karena temuan di lapangan ada yang dirapel, berarti belakangan. Ada yang ditakdim, berarti di depan semua," ujarnya.



JAYADI



Baca juga:
Samsung Siap Beli BlackBerry Rp 94,3 Triliun
Besok, Pemerintah Revisi Lagi Harga Bensin
Mudah, Urus Izin Usaha Kini Cuma Lewat Satu Pintu
Jembatan Sentiong Akhirnya Ambruk


Advertising
Advertising





Berita terkait

Soal Hilirisasi, Prabowo Pamerkan Kebijakan Jokowi hingga Dampaknya ke BLT, Raskin dan BPJS

17 Desember 2023

Soal Hilirisasi, Prabowo Pamerkan Kebijakan Jokowi hingga Dampaknya ke BLT, Raskin dan BPJS

Capres Prabowo Subianto berbicara panjang lebar soal kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

13 Desember 2022

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Peternak mengaku sudah 12 tahun berdarah-darah karena harga ayam rendah. Mereka menyebut tak ada perlindungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

13 November 2022

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

29 Oktober 2022

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

Baca Selengkapnya