Peringatan Kedubes AS, Hotel di Surabaya Waspada

Reporter

Senin, 5 Januari 2015 19:51 WIB

Bella Hotel Surabaya

TEMPO.CO, Surabaya - Merespons peringatan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ihwal potensi ancaman keamanan bagi warganya di Surabaya, hotel-hotel yang berafiliasi dengan Negeri Abang Sam mulai meningkatkan kewaspadaan. Sebab, surat edaran peringatan dari Kedutaan telah dikirim, termasuk ke Hotel Shangri-La Surabaya di Jalan Mayjen Sungkono.

"Memang, sejak ada informasi itu, ada extra measurement untuk security hotel kami," kata Communication Manager Hotel Shangri-La Surabaya Renny Herwanto saat dihubungi Tempo, Senin, 5 Januari 2015. (Baca berita terkait: Kedubes AS Peringatkan Warganya di Surabaya)

Menurut Renny, manajemen hotel mendapat bantuan pengamanan ekstra dari kepolisian Surabaya. Dua polisi disiagakan di setiap check-up point. Adapun satu mobil patroli diparkir di pekarangan hotel. "Biasanya di setiap check-up point sudah ada dua-tiga orang petugas keamanan kami, tapi sekarang ditambah polisi," ujarnya.

Pengamanan ekstra, kata dia, diperlukan untuk melindungi tamu hotel. Renny berharap pengamanan tambahan tersebut tak membuat pengunjung hotel berbintang lima itu khawatir. "Sampai saat ini tidak ada yang menanyakan soal ketatnya pengamanan ini," ujarnya. (Baca: Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat )

Sebelum ada peringatan Kedutaan Besar Amerika, kata Renny, pengamanan ekstra hanya diberlakukan bila ada tamu penting yang menginap, seperti menteri atau presiden. Pada hari biasa, manajemen hotel hanya menerapkan pengamanan standar. "Kami menempatkan x-ray scanner di pintu masuk dan tentu security guard di setiap check-up point," katanya.

Sebelumnya, dalam laman situs resminya, Sabtu, 3 Januari 2015, Kedutaan Besar Amerika di Indonesia mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal di Surabaya. Menurut Kedutaan, terdapat potensi ancaman terhadap hotel dan bank yang berafiliasi dengan Amerika. (Simak pula: Kata Kapolri Soal Peringatan Dini AS di Surabaya )

Amerika menganggap Indonesia berhasil memberantas kelompok militan lokal pasca-serangan teror pada awal 2000 terhadap warga dan fasilitas asing. Namun kekhawatiran muncul akibat meningkatnya jumlah warga negara Indonesia yang bergabung dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).




ARTIKA RACHMI FARMITA






Berita Terpopuler:
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan
Harga Premium Akan Ikuti Harga Minyak Dunia
Libur Natal dan Tahun Baru, Kereta Makin Diminati

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

18 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya