TEMPO.CO, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Sektor Minyak dan Gas menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah atas Pertamina Energy Trading Limited (Petral), entitas yang bertugas menangani perdagangan produk minyak Pertamina secara global. (Baca juga: Ini 4 Langkah Pertamina Rombak Petral)
Anggota Tim Reformasi, Agung Wicaksono, mengatakan Petral tidak akan dibubarkan. "Hanya dilumpuhkan sementara, lalu dikembalikan ke rel yang benar," kata Agung di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 30 Desember 2014.
Dalam rekomendasinya, tim yang kerap disebut Tim Antimafia Migas ini menyebutkan Petral yang berkedudukan di Singapura ini awalnya diarahkan untuk pemasaran minyak bumi. Pada pembentukannya di era Orde Baru, Indonesia merupakan pengekspor minyak bumi. (Baca: Tak Transparan, Faisal Basri Panggil Petral)
Namun, setelah 2003, Indonesia beralih menjadi negara pengimpor, dan Petral pun turut berubah peran. "Selain trading arms, Petral juga mendapat tambahan fungsi sebagai agen pengadaan minyak bumi dan bahan bakar minyak," kata Ketua Tim Antimafia Migas Faisal Basri.
Petral, sebagai satu-satunya pihak yang ditunjuk sebagai penjual dan pembeli minyak mentah dan BBM, semakin membesar. Namun, mereka hanya menjadi administrator tender. Di Platts Window Market (Bursa Minyak Singapura), Petral tak pernah bertransaksi karena tak memiliki barang. Mereka sepenuhnya menjadi price taker. "Tak dapat dikatakan lagi sebagai trading company, permainan dengan para mafia terjadi pada tahap ini," kata Faisal. (Baca: Menteri Energi: Petral Tak Harus Dibubarkan)
Ke depannya, tim merekomendasikan agar Petral dikembalikan pada fungsi utamanya sebagai trading arm Pertamina. Sedangkan peran pengadaan tender diambil alih oleh integrated supply chain (ISC) Pertamina. Petral tak lagi bisa mengadakan tender, namun dapat berpartisipasi sebagai peserta. "Rekomendasi sudah kami serahkan pada Menteri Energi. Tinggal menunggu tanggapannya," kata Faisal.
URSULA FLORENE SONIA
Berita Terpopuler
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka
Misteri Tiga Menit Sebelum Hilangnya Air Asia
Berita terkait
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
9 hari lalu
Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran
11 hari lalu
Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaEkonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
13 hari lalu
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan
13 hari lalu
Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.
Baca Selengkapnya4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi
23 hari lalu
Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi
26 hari lalu
Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral
26 hari lalu
Ekonom senior UI Faisal Basri mengungkapkan alasan bantuan langsung tunai atau BLT El Nino diperpanjang dalam sidang sengketa Pilpres di MK.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua
26 hari lalu
Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres
26 hari lalu
Faisal Basri menyebut politik gentong babi di Indonesia, berbeda dengan di Amerika. Di Indonesia lewat program bansos.
Baca Selengkapnya