Banyak Sentimen Negatif, IHSG Tiarap  

Selasa, 16 Desember 2014 14:15 WIB

Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 20 Oktober 2014. IHSG ditutup menguat 11,586 poin (0,23%) di 5.040,532 pada Senin (20/10) karena pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. ANTARA/OJT/Dyah Dwi Astuti

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai berita negatif yang datang bertubi-tubi membuat indeks kembali mengalami tekanan jual.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi pertama perdagangan siang ini melemah 94,50 poin (-1,85 persen) ke level 5.013,93. Saham Bank BRI turun tajam 3,1 persen menjadi Rp 11.100 per lembar, diikuti Bank Mandiri yang turun 2,1 persen ke 10.300 per lembar.

Sentimen negatif berlangsung sejak kemarin ketika Dow Jones melemah 0,5 persen, Nasdaq turun 1 persen, dan S&P 500 menyusut 0,7 persen. Tekanan jual di bursa Amerika menular ke bursa Asia hari ini. Hingga pukul 13.00 WIB, Nikkei 225 terjun 1,9 persen, Hang Seng melemah 1,38 persen, dan Strait Times turun 2,03 persen. (Baca: Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI)

Analis PT Daewoo Securities Indonesia, Taye Shim, mengatakan indeks HSBC Manufaktur Cina kembali turun ke level 49,5 yang berarti memasuki zona kontraksi. "Perlambatan ekonomi Cina akan membuat pasar seperti rollercoaster."

Menurut Shim, pasar khawatir ekonomi Cina kuartal keempat akan tumbuh di bawah 7 persen. Pasar kembali berharap pemerintah Cina bisa menambah stimulus moneter pada awal tahun karena kebijakan pemotongan suku bunga bulan lalu ternyata belum ampuh menjaga ekonomi. (Baca: Pelemahan Rupiah Lebih Parah dari 2008)

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo, mengatakan pelemahan rupiah hingga menembus 12.700 membebani IHSG. Tekanan jual terbesar terjadi pada saham-saham bluechip seiring net sell asing yan mencapai Rp 450 miliar. "Pelemahan rupiah dipicu oleh pelemahan harga minyak mentah yang turun ke US$ 56 per barel."

Satrio menyarankan pelaku pasar waspada dengan koreksi tajam ini dan tidak terburu-buru melakukan buy-on-weakness. Sebab, tidak ada yang tahu sampai kapan sentimen negatif ini mereda. "Sebaiknya baru belanja jika IHSG sudah mencapai kisaran 4.950-4.970 atau kalau harga minyak sudah mencapai US$ 50 per barel," ujarnya. (Baca: Rupiah Melorot, Waspadai Sektor-sektor Ini)

PDAT | M. AZHAR




Baca juga:
Penembakan Paniai Diselesaikan Secara Adat
Soal ISIS, Risma: Hampir Setiap Hari Sosialisasi
Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al Quran
KPK Periksa Bos Pertamina EP Tri Siwindono

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

9 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

25 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

31 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya