Petugas memasang pemberitahuan penutupan jalan M1 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2014. Pihak angkasa pura menutup jalan M1 mulai besok 7 oktober 2014 terkait pembangunan rel kereta bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Railink M.N. Fadhila menargetkan kereta rel listrik (KRL) Bandar Udara Soekarno-Hatta sudah bisa beroperasi mulai pertengahan 2016. Untuk memenuhi target itu, Railink sudah memesan sepuluh KRL--masing-masing enam gerbong--dari konsorsium PT Industri Kereta Api Indonesia (PT INKA)-Bombardier.
"Pada bulan ke-16 nanti (sekitar April 2016), satu prototipenya harus dikirim dan akan kami evaluasi. Kalau layak, baru yang lain kami datangkan semua," kata Fadhila di kantor Jakarta Railway Center, Jakarta, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Proyek KeretaBandara, 400 Tiang Pancang Dibangun)
Pagi tadi, perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II itu menandatangani kontrak pembelian sepuluh KRL dengan konsorsium PT INKA-Bombardier Inc senilai US$ 71 juta. Sepuluh KRL itu rencananya rampung diproduksi pada pertengahan 2016 atau 18 bulan sejak kontrak ditandatangani.
Menurut Fadhila, dengan sepuluh KRL, frekuensi perjalanan KRL Bandara Soetta diprediksi mencapai 122 perjalanan setiap hari. Masing-masing 61 kali dari Stasiun Manggarai dan 61 kali dari Stasiun Bandara Soetta. "Kontraknya ini termasuk perawatan KRL selama dua tahun dari INKA-Bombardier," ujar Fadhila. (Baca: Jokowi Janji Bangun Jalur Kereta di Papua)
Direktur Utama PT INKA Agus Purnomo menuturkan INKA memegang 70 persen saham konsorsium pemasok KRL tersebut. Sedangkan sisanya dipegang Bombardier Inc, produsen kereta asal Kanada. Kendati tak memegang saham mayoritas, Bombardier menjadi pemimpin proyek. "Desainnya dilakukan bareng-bareng. Tapi, karena Bombardier punya pengalaman di dunia, dia leader-nya," kata Agus.
Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund
15 November 2023
Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund
Sejumlah penumpang kereta Bandara relasi Stasiun Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) gagal berangkat karena adanya gangguan rangkaian kereta pada Rabu 15 November 2023.