Akhir Pekan, Pelemahan Rupiah Terparah Se-Asia  

Jumat, 12 Desember 2014 16:59 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kombinasi sentimen negatif di dalam dan luar negeri menjadikan rupiah sebagai mata uang yang mengalami pelemahan kurs paling parah se-Asia. Pada pasar uang, Jumat, 12 Desember 2014, rupiah anjlok 117 poin (0,95 persen) ke level 12.467 per dolar Amerika. (Baca juga: Bank Indonesia: Inflasi Akhir Tahun Melonjak)

Dibanding mata uang Asia lain, rupiah melesak paling dalam. Won Korea melemah 0,21 persen, yuan melemah 0,01 persen, dan ringgit turun 0,18 persen. Analis PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan penguatan dolar di pasar global dan lonjakan permintaan korporasi dalam negeri memicu pelemahan rupiah. "Rupiah kini mendekati level terendah dalam enam tahun terakhir."

Dolar semakin sulit dibendung setelah rilis data retail November tumbuh 0,7 persen dibanding sebelumnya, yakni 0,5 persen. Selain itu, angka klaim jumlah pengangguran kembali turun ke level 294 ribu jiwa dari sebelumnya 297 ribu jiwa. (Baca juga: Utang Dolar Tinggi, Rupah Terus Melemah)

Mata uang negara berkembang pun semakin takluk kepada dolar setelah data sektor industri di Cina terkontraksi dari 7,7 menjadi 7,2 persen. Dari dalam negeri, permintaan dolar korporasi semakin membeludak menjelang akhir tahun. Selain untuk membayar kewajiban impor, ada indikasi perusahaan mulai memborong dolar di pasar spot guna mengantisipasi libur panjang. "Meningkatnya kebutuhan di tengah harga dolar yang tinggi semakin membebani kurs rupiah," kata Zulfirman.

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya