Di G20, Jokowi Diminta Tak Obral Sektor Strategis  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 14 November 2014 12:34 WIB

Presiden A.S Barack Obama (kanan) bertemu Presiden Jokowi di Beijing, Cina, 10 November 2014. Kedua pemimpin negara ini berada di Beijing untuk menghadiri KTT APEC. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan agenda yang dibawa oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan G-20 akan sama seperti di forum Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasific Economi Coorporation (APEC). "Intinya Pak Jokowi akan meyakinkan asing untuk berinvestasi di Indonesia," kata Enny saat dihubungi Tempo pada Jumat, 14 November 2014.

Menurut Enny, Indonesia yang akan menjadi good governace dapat menjadi tawaran presiden dalam meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya. (Baca: Jokowi Promosi Visi Maritim)

Menurut Enny, presiden dalam menarik investor asing perlu memperhatikan sektor mana saja yang bisa ditawarkan. Pidato presiden di dalam pertemuan APEC perlu dikoreksi, karena terlalu membuka peluang bagi investor asing. "Bukannya perekonomian Indonesia tak membutuhkan asing," kata dia.

Menurut Enny, pertemuan G20 serta pertemuan lainnya, presiden perlu melihat sektor mana saja yang dapat diberikan kepada asing atau tidak. Jika itu sektor manufaktur silakan, karena dapat membantu pertumbuhan daya saing perekonomian dalam negeri. "Jika sektor strategis itu tak bisa, katanya mau mandiri" kata Enny.

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kata Enny, banyak yang menilai melakukan kebijakan ekonomi yang liberal, dengan membuka peluang bagi asing di Indonesia. Sekarang, pemerintahan Joko Widodo yang ingin melakukan ekonomi kerakyataan perlu belajar dari pemerintahan sebelumnya. "Kalau dibuka semua untuk asing, kapan sampainya kepada rakyat," katanya. (Baca: G-20, Jokowi Harus Perhatikan 3 Syarat Ini)

Presiden Joko Widodo, kata Enny, perlu mencontoh kepada Bung Karno dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Alasannya, Presiden Pertama Indonesia, dapat berkomunikasi dengan negara lain tanpa memperlihatkan negara sedang membutuhkan dana pembangunan. "Pak Karno dapat berinteraksi sangat cantik," katanya.

SAID HELABY

Baca juga:

Menteri Anies Sidak Penerapan Kurikulum 2013
Jennifer Lopez Selektif Pilih Pasangan
Ahok: Beda Gubernur dan PLT Hanya Rp 1 Juta
Kontras: Jangan Bubarkan FPI, tapi Larang Aksinya

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

8 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

37 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya