Transaksi Berjalan Membaik, Rupiah Menguat Lagi  

Reporter

Kamis, 13 November 2014 05:55 WIB

Tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (20/10). Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi menguat 30 poin menjadi Rp. 9.360 - Rp. 9.370 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO , Jakarta- Minimnya rilis data-data ekonomi membuat dolar Amerika Serikat kembali melemah di pasar global. Dalam transaksi pasar uang Rabu, 12 Novmber 2014, rupiah menguat 27 poin (0,22 persen) ke level 12.195 per dolar Amerika Serikat. Rupiah menguat bersama mata uang Asia lainnya. (Baca: Pasar AS Libur, Rupiah Menguat 27 Poin).

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan ekspektasi positif investor terhadap data neraca transaksi berjalan yang akan dirilis Bank Indonesia membuat rupiah menguat. Berdasarkan estimasi analis, rasio defisit transaksi berjalan pada kuartal ketiga yang akan membaik di kisaran 4 persen dari produk domestik bruto (PDB) dibanding kuartal sebelumnya di 4,6 persen PDB.

Menurut Albertus, meskipun neraca perdagangan masih menjadi penyumbang utama defisit transaksi berjalan, arus modal yang termasuk bentuk investasi portofolio diperkirakan meningkat. "Aliran dana dari stimulus bank sentral Jepang dan Eropa akan menggantikan peran stimulus bank sentral Amerika." (Baca juga: Ikuti Nikkei, IHSG Naik 27 Poin).

Selain menyempitnya defisit transaksi berjalan, pasar mengantisipasi pernyataan Bank Indonesia terkait kebijakan moneter dan suku bunga. Pasar menantikan respons dari bank sentral terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi ke level 5,01 persen dan bagaimana antisipasi kebijakan moneter menjelang kenaikan harga BBM dan ancaman inflasi.

Albertus memperkirakan, rupiah hari ini masih berpotensi menguat di kisaran 12.100-12.200 per dolar AS. Respons pasar terhadap pernyataan BI diperkirakan positif. "Sementara itu, suku bunga diperkirakan masih akan dipertahankan di 7,5 persen mengingat target inflasi tahunan masih di bawah target."


M. AZHAR

Berita Terpopuler
Tiga Tokoh Ini Disoraki Penonton

Menteri Susi: Saya Beruntung DPR Kisruh

Rizieq: Dia Ajak Berunding, Kami Mau Ahok Turun

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya