Menteri Susi Pudjiastuti memberikan keterangan kepada wartawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 3 November 2014. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Masuk ke jajaran pemerintahan setelah 33 tahun menjalankan bisnis sendiri membuat Susi Pudjiastuti pusing tujuh keliling. Salah satu urusan yang membuatnya gemas adalah masalah birokrasi. (Baca: MenteriSusi: Aturan Longgar, Pencurian Ikan Marak)
Susi yang puluhan tahun menjadi pengusaha di sektor perikanan mengatakan sedikit investor yang mau masuk di sektor perikanan Indonesia karena banyaknya pungutan, bahkan di awal masa investasi. Karena itu, Susi berharap aturan bisa diubah dan pungutan ditekankan pada pajak penghasilan. (Baca: Modus-modus Pencurian Ikan. Apa Saja?)
"Saya sudah sampaikan di rapat kabinet. Tapi kata birokrat kalau mau ubah peraturan pemerintah perlu waktu dua tahun. Kalau dua tahun saya keluar saja, pulang ke Pangandaran. Saya bisa lakukan banyak hal lain lebih cepat," kata Susi sambil tergelak.
Susi mengakui dalam lingkungan pemerintahan membuat perubahan tak semudah saat dia menjalankan bisnisnya sendiri. Ada banyak proses yang harus dilewati dalam menjalankan pemerintahan. "Di sini harus koordinasi. Belum lagi salah bahasa, salah pendekatan, ah," kata Susi separuh curhat kepada wartawan di kantornya, Senin, 3 November 2014.
Namun, Susi optimistis perbaikan di sektor perikanan bakal berhasil. Susi mengatakan rekan-rekannya dan Presiden Joko Widodo di kabinet memberikan dukungan. "Saya merasa di Kabinet Kerja ini tidak ada sekat-sekat antar instansi. Ego sektoral sudah ditanggalkan," kata Susi.
