Gula Rafinasi Bisa Kacaukan Harga Gula Pasir

Reporter

Editor

Rabu, 1 Juni 2005 05:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Koordinator Bidang Pengembangan Profesi dan Pengkajian Kebijakan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bustanul Arifin, menyatakan, pemerintah tidak akan berani menjamin bahwa gula rafinasi tidak akan bocor ke pasar bebas. "Karena sejak awal pemerintah sudah memberikan perlakuan istimewa kepada empat importir terdaftar,"kata Bustanul.Keistimewaan yang diberikan pemerintah kepada empat importir terdaftar ; PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT. RNI, menurut Bustanul, akan lebih membuat keempat importir ini lebih leluasa dalam mengolah atau mendistribusikan gula impor. "Keistimewaan yang diberikan pemerintah kepada keempat importir ini, misalnya mereka tidak kena pajak impor dan masuk dalam SK Menteri Perdagangan No. 527 tahun 2004 tentang Ketentuan Impor Gula,"katanyaDengan adanya keistimewaan ini, polisi maupun bea cukai tidak mampu mengawasi distribusi gula impor tersebut. Total impor gula tahun ini sekitar 1,6 juta ton, 800 ribu ton diantaranya berupa gula putih dan sisanya berupa gula rafinasi. "Saya mengharapkan segmen pasarnya masih bisa terjaga,"ujar Bustnul.Bustanul mengkhawatirkan apabila gula rafinasi ini akan jatuh ke pasaran. "Konsumen tidak tahu ini gula rafinasi atau gula putih. Pokoknya mereka bisa beli gula dengan harga murah,"katanya. Harga gula putih di pasaran, berkisar pada Rp 5.600 per kilogram, sedangkan jika gula rafinasi dijual di pasaran, harganya hanya sekitar Rp 3.500 per kilogram. "Padahal harga aslinya hanya Rp 2.200 sampai Rp 2.800 per kilogram di tingkat importir,"kata Bustanul.Apabila gula rafinasi sampai turun ke pasar, maka harga gula akan terguncang. "Harga gula akan kacau dan akhirnya petani kita yang lagi-lagi terkena dampaknya,"ujar Bustanul. Bustanul mengkhawatirkan adanya gangguan kesehatan bagi pembeli yang mengkonsumsi gula rafinasi. "Gula rafinasi ini tidak layak dikonsumsi,"katanya. Gula rafinasi ini, harus diolah lagi supaya layak dikonsumsi karena warna gula rafinasi biasanya agak coklat atau cenderung hitam dan butirannya sangat halus. "Kalau pembeli langsung mengkonsumsi gula rafinasi ini, misalnya untuk membuat kopi atau teh, maka seperti yang sudah saya baca pada sebuah buku kesehatan, orang tersebut bisa mengidap penyakit kanker,"ujar Bustanul.Oleh karena itu, supaya keempat importir terdaftar ini, menurut Bustanul, memilih mitra yang tepat dalam mendistribusikan gula impornya. "Mereka harus selektif dalam memilih distributor, misalnya gula impornya hanya untuk industri yang memiliki ijin industri rafinasi,"katanya. Rini Kustiani

Berita terkait

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

9 jam lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

2 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

15 Januari 2024

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

Pantauan harga komoditas pangan per 15 Januari 2024, setelah momen Nataru, beberapa komoditas kompak turun.

Baca Selengkapnya

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

26 Desember 2023

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

Bulog menyatakan ketersedian gula pasir di Tangerang krisis jelang tahun baru 2024

Baca Selengkapnya

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

16 Desember 2023

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

Menurut penegak hukum itu, penyelundupan gula terjadi sekitar dua tahun. Pada 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kg.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

4 Desember 2023

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan penyebab tingginya harga gula disebabkan harga gula impor sedang merangkak naik.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikan HET Gula, Ini Tanggapan Pengamat

11 November 2023

Bapanas Naikan HET Gula, Ini Tanggapan Pengamat

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyesuaikan harga gula konsumsi di tingkat konsumen sebesar Rp 16.000 per kilogram untuk wilayah Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Melampaui HET, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

10 November 2023

Harga Gula Melampaui HET, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Harga gula terus merangkak naik. Para pedagang dan pembeli mengeluh.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

9 November 2023

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

Ketua IKAGI merespons pernyataan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menyebut importir sebagai penyebab harga gula melonjak belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

9 November 2023

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi blak-blakan membeberkan alasan harga gula di tingkat retail tembus ke atas Rp 16.000 per kilogram belakangan ini.

Baca Selengkapnya