BI: Presiden Baru Bawa Angin Segar Perekonomian  

Kamis, 30 Oktober 2014 12:08 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan kehadiran pemimpin baru dalam sebuah pemerintahan dapat memberikan angin segar terhadap kondisi perekonomian. Ia mencontohkan, presiden terpilih India, Pranab Mukherjee, yang bukan berasal dari pemerintah inkumben, mampu melakukan reformasi.

"Implementasi reformasi struktural di India berhasil memulihkan ekonomi cukup cepat," kata Agus saat menyampaikan pidato dalam acara Temu CEO Pelapor Utang Luar Negeri dan Sosialisasi Peraturan bank Indonesia mengenai Utang Luar Negeri Nonbank di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2014. (Baca: Pemerintah Bersiap Naikkan BBM Sebelum 2015)

India, menurut Agus, merupakan negara yang memiliki pemimpin baru yang terbukti dapat melakukan reformasi dalam sejumlah hal, termasuk perekonomian negara. "Kondisi tertekan bisa diperbaiki. Di negara lain yang tidak ada pemimpin baru, tidak ada perubahan besar," ujar Agus.

Melihat hal itu, Agus berharap perekonomian di Indonesia akan turut membaik seiring dengan berjalan mulusnya peralihan kepemimpinan dari pemerintah lama ke pemerintah baru di bawah Joko Widodo. "Indonesia punya pemimpin baru, market punya harapan.” (Baca: Pesan CT: Investasi Sektor Migas Harus Jujur)

Ia yakin seluruh elemen, termasuk pasar, harus positif melihat akan datangnya perbaikan ekonomi di Indonesia baik makro maupun mikro. "Di dunia usaha pun semakin dapat environment sehat dan didukung policy yang positif dari pemerintahan," kata Agus.

AISHA SHAIDRA

Berita terpopuler:
Begini Cara Susi Berantas Illegal Fishing
Susi Sempat Ragu Pimpin Rapat Gara-gara Ijazah
Dropout SMA, Ini Catatan Akademik Menteri Susi

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya