Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan BI memprediksi terjadinya kenaikan inflasi pada Oktober 2014. Berdasarkan survei yang dilakukan BI, hingga pekan kedua Oktober, ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan inflasi. (Baca: CT: Dampak Inflasi Kenaikan Elpiji 12 Kg Kecil)
"Ini berdasarkan survei kami pada minggu kedua, inflasi berkisar 0,4 persen. Jadi, sedikit lebih tinggi," ujar Agus ketika ditemui di gedung BI, Rabu, 22 Agustus 2014. Berdasarkan data BI pada Oktober selama lima tahun terakhir, rata-rata inflasi berada di 0,14 persen.
Menurut Agus, salah satu faktor yang mengerek inflasi adalah kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit yang merata di beberapa daerah. Sebaliknya, untuk harga sejumlah kebutuhan lainnya, termasuk daging ayam, di beberapa daerah justru turun.
BI, tutur Agus, sudah berkoordinasi dengan daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). BI tetap ingin menjaga inflasi terkendali di 4,5 plus-minus 1 persen.