Sentimen Buruk Dolar Dongkrak Kurs Rupiah  

Reporter

Selasa, 14 Oktober 2014 07:26 WIB

Papan elektronik penunjuk pergerakan kurs valuta asing di PT Ayu Masagung di Jakarta, (10/10). Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank sempat anjlok melewati level Rp10.000 per dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan diturunkannya prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai lembaga ekonomi dunia menjadi sentimen negatif bagi dolar. “Investor cemas kinerja perekonomian Amerika terganggu sehingga kenaikan bunga The Fed semakin tertunda,” katanya.

Pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2014, rupiah menguat 21,6 poin (0,18 persen) ke level 12.200,9 per dolar, sedangkan yen naik 0,25 persen ke 107,39 per dolar. Peralihan dana investasi dari dolar menjadi yen mendorong mata uang Jepang tersebut menggapai level terkuatnya dalam empat minggu terakhir. (Baca juga: Politik Kacau, Investor Hindari Saham Lapis I)

Sidang Tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang berakhir pada Sabtu lalu, kembali merevisi pertumbuhan ekonomi global pada 2014, dari 3,4 persen menjadi 3,3 persen. Perlambatan ekonomi Cina dan risiko geopolitik yang meningkat akibat maraknya konflik militer membuat IMF pesimistis pertumbuhan ekonomi dunia bakal lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Rangga mengatakan investor menunggu perkembangan pembentukan kabinet presiden terpilih, Joko Widodo. Perampingan kabinet membangun persepsi investor akan kinerja pemerintah yang lebih efektif dan efisien. (Baca juga: Ekonomi Eropa Lesu, IHSG Loyo)

Hari ini, Selasa, 14 Oktober 2014, rupiah berpotensi terus menguat pada level 12.150-12.250 per dolar. “Sentimen politik yang terus mereda menambah dukungan positif bagi rupiah,” tutur Rangga.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu

Pemuda Ini Diajak Bos Facebook Bertemu Jokowi

Zuckerberg Senang, Facebook Tembus Perkampungan

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

23 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya