TEMPO Interaktif, Solo:PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX menargetkan produksi gula pada musim giling tebu tahun ini akan mencapai 148 ribu ton. Hasil produksi gula sebanyak itu diperoleh dari tanaman tebu seluas 30 ribu hektar dan digiling di delapan pabrik gula yang masih tersisa di Jawa Tengah. Sementara itu, kebutuhan gula di Jawa Tengah mencapai 30 ribu ton setiap bulannya. Untuk mencukupi kebutuhan gula yang masih kurang, PTPN IX akan mengimpor raw sugar, ujar Kepala Bagian Pemasaran PTPN IX, Roeswanto, Selasa (24/5). Gula produk lokal tersebut hanya mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah selama empat bulan. Selama ini, sebagian besar kebutuhan gula masih tergantung pada impor yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan milik negara dan swasta. Roeswanto tidak ingat persis jumlah gula impor yang akan didatangkan pihaknya untuk menutupi kekurangan kebutuhan gula di Jawa Tengah tersebut. Menurut dia, saat ini di Jawa Tengah masih terdapat delapan pabrik gula, diantaranya PG Mojo, Sragen, PG Tasikmadu Karanganyar, PG Gondang Baru Klaten, PG Rendeng Kudus, PG Sragi Pekalongan dan lain-lain. Musim giling dimulai sejak awal Mei lalu. Dibandingkan dengan tahun lalu, luas areal tanaman tebu mengalami pertambahan. Tahun lalu ada 28.800 hektar, jadi naik sekitar 1.800 hektar, ujar Roeswanto.Ia mengungkapkan, pada musim giling tebu tahun ini ada empat investor yang melakukan kontrak untuk membeli gula dari petani, dengan harga dasar sebesar Rp 4.000 per kilogram. Harga tersebut di atas dari harga dasar gula yang ditetapkan Menteri Perdagangan sebesar Rp 3.800. Imron Rosyid