TEMPO.CO,Tangerang - Sebuah pesawat milik Sriwijaya Air terbakar saat berada di bengkel milik Garuda Indonesia, Garuda Maintenance Facilities (GMF), Tangerang, Banten, Ahad, 12 Oktober 2014. (Baca juga: Sriwijaya Air Pecah Ban Ganggu Aktivitas Bandara).
Menurut juru bicara PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, pesawat itu terbakar saat tengah dipotong atau menjalani proses scrapping. "Saya hanya mendapatkan sedikit informasi bahwa pesawat itu terbakar saat dipotong," kata Yudis kepada Tempo.
Hingga saat ini, belum diketahui jenis pesawat yang terbakar. Pihak Sriwijaya Air dan GMF juga belum memberikan keterangan mengenai insiden ini, termasuk kemungkinan ihwal adanya korban. Yudis mengatakan peristiwa ini terjadi pada pukul 13.20 WIB dan api padam sekitar 10 menit setelah kejadian. (Baca juga: Roda Pesawat Sriwijaya Pecah Saat Mendarat).
Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Patoppoi mengatakan kebakaran badan pesawat Sriwijaya Air yang sudah tidak terpakai itu terjadi di bengkel GMF. "Tidak ada korban jiwa," ujar Patoppoi.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengatakan, pesawat yang terbakar di area GMF, Tangerang, Banten, bukan milik Sriwijaya Air. "Itu bukan milik kami, dulu (milik) Sriwijaya tapi sudah dibeli," katanya. (Baca: Sriwijaya Air Jelaskan Status Pesawat Terbakar)
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
14 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.