Pecat Buruh, Gudang Garam Bantah Beralih ke Mesin

Reporter

Jumat, 10 Oktober 2014 20:39 WIB

TEMPO/Achmad Budi

TEMPO.CO, Kediri-- Perusahaan rokok PT Gudang Garam Kediri masih merahasiakan nilai penurunan pendapatan yang menyebabkan 4.000 lebih karyawannya dirumahkan. Namun seluruh operasional pabrik dipastikan tetap berjalan normal.

Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Gudang Garam Iwhan Tricahyono mengatakan saat ini perusahaannya tengah melakukan evaluasi terhadap produksi dan penjualan yang diklaim mengalami penurunan. "Jumlahnya belum tahu, tapi sangat signifikan," kata Iwhan, Jumat, 10 Oktober 2014. (Baca berita sebelumnya: Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan)


Dia membantah jika penerapan program pensiun dini bagi karyawan borongan sigaret kretek tangan dan operasional ini adalah strategi perusahaan untuk menggeser tenaga manusia menjadi mesin. Sebab berhembus kabar bahwa saat ini Gudang Garam tengah mendatangkan mesin produksi dari Jerman. Menurut Iwhan, efisiensi karyawan ini murni karena menurunnya pendapatan perusahaan akibat ketatnya regulasi pemerintah soal rokok.

Meski mengalami krisis keuangan, Iwhan menegaskan jika hingga kini operasional pabrik masih berjalan normal. Tak ada satupun divisi atau unit yang mengalami penutupan total. Hanya saja untuk sementara perusahaan tidak akan melakukan rekrutmen tenaga kerja baru terutama di divisi sigaret kretek tangan dan operasional.

Sebaliknya, perusahaan tak akan membatasi jumlah karyawan yang hendak mengikuti program pensiun dini ini hingga akhir bulan Oktober. Berapapun jumlah mereka akan disiapkan anggaran pensiun sesuai yang telah disepakati. (Baca juga: Karyawan Gudang Garam yang Dirumahkan Bertambah)


Diantaranya adalah pemberian uang pensiun sebanyak 10 kali gaji, pendaftaran jaminan kesehatan melalui BPJS selama lima tahun untuk karyawan dengan usia di bawah 50 tahun dan pelatihan kewirausahaan. "Kami siapkan dana khusus untuk berapapun karyawan yang mau pensiun," kata Iwhan.

Menurut sejumlah karyawan borongan di pabrik itu, pengurangan karyawan ini sudah terasa sejak usai Lebaran kemarin. Karyawan kontrak yang bekerja di tempat itu mendadak tidak diperpanjang lagi oleh perusahaan.


Mereka rata-rata karyawan berusia muda yang tidak mendapat kesempatan mengikuti program pensiun dini. "Program ini hanya untuk karyawan lama dengan masa kerja diatas 20 tahun," kata salah satu pekerja.

Dia juga memberi kesaksian bahwa banyak sekali produk rokok yang kembali dari pasaran (retur). Rokok tersebut biasanya dibongkar lagi untuk diproses ulang dengan tetap menjaga kualitas produk.



Advertising
Advertising

HARI TRI WASONO



Terpopuler




Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

53 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

53 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

54 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

4 Februari 2023

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo digugat Bank OCBC NISP karena diduga mengemplang utang.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya