Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO,Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menurunkan target rata-rata transaksi harian di lembaganya dari Rp 7 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. (Baca: Dana Asing Mulai Kabur, Indeks Saham Kolaps)
Sebab, kata Ito, kondisi politik dan perekonomian Indonesia kini tidak terlalu baik. "Situasi politik membuat pencapaian target Rp 7 triliun sangat sulit tercapai," katanya di kantornya, Kamis, 9 Oktober 2014. (Baca: Dana Asing Mulai Kabur, Indeks Saham Kolaps)
Ito mengatakan penurunan target didasarkan pada realisasi volume transaksi yang melemah. Saat ini, kata dia, nilai transaksi harian mencapai Rp 6,2 triliun. Turunnya transaksi harian akan berdampak bagi kinerja bursa, seperti berkurangnya laba. "Dampaknya terasa pada pelaksanaan beberapa program yang telah dicanangkan," ujarnya.
Menurut Ito, penurunan target transaksi akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham pada akhir Oktober 2014. Selain transaksi, kata Ito, target jumlah emiten baru tahun ini juga sulit dicapai lantaran masalah politik. "Kondisi politik membuat calon emiten memundurkan rencana IPO." (Baca juga: Pertikaian Kubu Jokowi-Prabowo Ancam Investasi)
Kini, Bursa Efek Indonesia memiliki 18 emiten baru dan tengah memproses 7 lainnya. Angka ini, kata Ito, berada di bawah target yang dipatok sebanyak 30-35 emiten baru.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.