TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani meminta semua kementerian dan lembaga negara melanjutkan penghematan anggaran. Menurut dia, hal ini penting untuk menekan defisit anggaran tidak melebihi 2,4 persen dari produk domestik bruto hingga akhir 2014. (Baca: Tim Jokowi Lakukan Simulasi Penghematan)
Askolani mengatakan penghematan yang dilakukan pemerintah mulai menampakkan hasil, sehingga pengetatan di sektor pos perjalanan dinas, rapat luar kota, pembelian barang, dan lainnya perlu dilanjutkan. "Asal jangan belanja modal," ujarnya, Rabu, 8 Oktober 2014.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, serapan anggaran berada di kisaran 91-92 persen. Namun, tutur Askolani, setelah dilakukan penghematan, terjadi penyerapan anggaran secara optimal. "Makanya, kami berupaya melanjutkannya."
Menurut Askolani, selama penghematan berlangsung, program unggulan pemerintah tetap berjalan, sehingga pelayanan publik tidak terganggu. "Program kesehatan, kemiskinan, dan infrastruktur itu tetap jalan," katanya. (Baca: Penghematan Anggaran Jadi Sia-sia)
Untuk mendukung penghematan, Menteri Keuangan Chatib Basri telah mengingatkan setiap lembaga untuk menghitung kembali anggaran yang dibelanjakan. Dia mengklaim telah terjadi beberapa kali penghematan, tapi belum cukup menambal defisit.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris
Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?
Berita terkait
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
21 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaSektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
1 hari lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
2 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.
Baca SelengkapnyaTurunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN
3 hari lalu
Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
3 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca SelengkapnyaSemakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun
7 hari lalu
Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
8 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
8 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen
8 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per
Baca Selengkapnya