TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dapat picu kenaikan harga produk yang beredar di dalam negeri.
"Belanja bahan baku juga sudah mulai mahal. Otomatis biaya produksi dan harga pokok produksinya naik juga," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Oktober 2014.
Menurut dia, kenaikan sudah diprediksi dan mulai stabil saat posisi rupiah terhadap dolar AS melemah dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000. Namun dia belum dapat memastikan seberapa besar kenaikan harga produk jika nilai tukar rupiah lebih anjlok lagi.
"Para pengusaha menunggu hingga masa pelantikan presiden. Semoga keadaan jauh lebih stabil nantinya," ujarnya.
Ditanya soal persentase kenaikan harga yang mungkin terjadi, Tutum tak mau menyebutkan angkanya. Menurut dia, ini masih terlalu prematur untuk menaikkan kembali harga pokok produksi.
Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan salah satu faktor penurunan nilai tukar rupiah adalah kondisi politik saat ini. Dalam sesi penutupan Jumat lalu, rupiah merosot menjadi Rp 12.175 per dolar Amerika.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita Terpopuler:
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
SBY Ungkap Gagalnya Pertemuan dengan Mega
Berita terkait
Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah
23 hari lalu
Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran
23 hari lalu
Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding
24 Juni 2018
KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPuan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati
18 Agustus 2017
Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.
Baca SelengkapnyaCerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana
18 Agustus 2017
Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.
Baca SelengkapnyaSBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus
18 Agustus 2017
Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.
Baca SelengkapnyaSBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah
18 Agustus 2017
Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik
18 Agustus 2017
Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.
Baca SelengkapnyaPartai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit
7 Agustus 2017
Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.
Baca SelengkapnyaNasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons
7 Agustus 2017
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.
Baca Selengkapnya