TEMPO.CO, Surabaya - Rencana pembangunan tol laut oleh presiden terpilih, Joko Widodo, membutuhkan dukungan berupa adanya perusahaan induk (holding company) pelabuhan. Hal itu diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di sela peluncuran pembentukan holding BUMN perkebunan dan BUMN kehutanan.
"Kalau 'tol laut' dimulai, nanti pelabuhan juga harus dibikin holding, dan itu penting," katanya di gedung PTPN XI, Surabaya, Kamis, 2 Oktober 2014. (Baca: Indonesia Tak Masuk Peta Perdagangan Maritim Dunia)
Keberadaan perusahaan induk pelabuhan dinilai akan memperlancar distribusi barang ke seluruh Indonesia. Penyatuan pelabuhan akan mencakup berbagai sistem pelabuhan yang kini masih beragam. Keberadaan perusahaan induk akan menyeragamkan sistem dalam satu komando.
Konsekuensinya, pelabuhan dari ujung barat hingga timur Nusantara harus memiliki kemampuan yang setara. Juga, harus siap dengan sistem yang kompatibel. "Jangan sampai berbeda-beda. Pelabuhan di Bitung begini, Jakarta begini, lalu bentuk pelayanan pelabuhan di Surabaya berbeda lagi," kata dia. (Baca: Bangun Maritim, Jokowi Anggarkan Rp 60 Triliun)
Dahlan mengakui pembentukan perusahaan induk pelabuhan hanya mungkin dilakukan oleh pemerintahan mendatang. Sebab, sebelumnya, Indonesia telah membuat konsep serupa bernama Pendulum Nusantara. Kementerian BUMN sudah berupaya merintis holding peti kemas setahun yang lalu. "Tapi, kayaknya enggak jalan, tidak berhasil karena ego masing-masing," ungkapnya.
Menurut Dahlan, peti kemas akan menjadi angkutan masa depan. Untuk itu, diperlukan adanya holding pelabuhan, yang sekaligus mencakup di dalamnya peti kemas dan perusahaan pelayaran.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto menolak mengomentari wacana tersebut. "Itu bukan wewenang saya. Tanyakan saja ke Kementerian BUMN," kata dia saat acara soft opening Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara. (Baca: Presiden Terpilih Prioritaskan Diplomasi Kelautan)
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Setya Novanto Cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
SBY Klaim Jokowi Tawarkan Demokrat Bergabung
Berita terkait
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera
25 Februari 2024
Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.
Baca SelengkapnyaPengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim
27 Januari 2024
Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru
11 Januari 2024
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.
Baca SelengkapnyaPencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan
28 November 2023
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut
Baca SelengkapnyaDisentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?
10 November 2023
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.
Baca SelengkapnyaBMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim
30 Oktober 2023
Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan
24 Oktober 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.
Baca SelengkapnyaMengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut
22 Oktober 2023
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.
Baca SelengkapnyaRI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran
20 Juli 2023
Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.
Baca SelengkapnyaSiapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu
23 Juni 2023
Pagar bambu memagari wilayah laut di peraiaran Kabupaten Tangerang. Memanjang hingga berkilo-kilometer. Tidak ada yang tahu siapa yang pasang.
Baca Selengkapnya