Pasar Butuh Kepastian Ihwal Pelantikan Joko Widodo  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 30 September 2014 18:08 WIB

Calon Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, (3/5). Jokowi dan Jusuf Kalla bersilahturahim sebelum berangkat menuju kota tujuan masing-masing. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta-Corporate Secretary PT Panin Sekuritas Tbk., Prama Nugraha, menyatakan pasar saat ini tengah bergejolak. Gejolak pasar terjadi lantaran kondisi domestik yang tak kondusif.

"Tahun ini adalah tahun politik sehingga pasar ikut terpengaruh," ujar Prama kepada Tempo, Selasa, 30 September 2014.

Menurut Prama yang dinantikan oleh pelaku pasar saat ini adalah kepastian. "Pelaku pasar sangat membutuhkan kepastian, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah," ujar dia. (Baca: Kata Golkar Soal Isu Sabotase Pelantikan Jokowi).



Ia menyebutkan empat hal yang dinantikan oleh pelaku pasar.

Pertama, pelaku pasar sangat membutuhkan kepastian pelantikan Joko Widodo. "Semua ujungnya berpangkal pada kepastian pelantikan Jokowi," ujar dia. Sebab, untuk meredam gejolak dan mengambil kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi harus menunggu Jokowi mengambil alih kekuasaan. (Baca: Partai Pro-Prabowo Absen Pelantikan Jokowi, 'Itu Bunuh Diri' ).

Kedua, pelaku pasar sangat menantikan susunan kabinet yang akan datang. "Hal ini dianggap penting karena terkait dengan rekam jejak dan visi dari menteri itu," ujar Prama. Pelaku pasar akan merespons positif menteri yang memiliki rekam jejak baik, profesional dan berintegritas tinggi.

Ketiga, pelaku pasar menantikan program kerja dari pemerintahan yang akan datang, terutama kebijakan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pelaku pasar. Untuk kebijakan, secara spesifik, Prama menyebutkan kebijakan pembatasan BBM. (Baca: Isu Sabotase Pelantikan, JK: Ketua MA Juga Bisa).

Kebijakan BBM, merupakan hal keempat yang dinantikan pasar. Menurut Prama, kepastian mengenai kebijakan BBM itu yang dinantikan oleh pasar. "Pelaku pasar pada intinya butuh kepastian," ujar dia.

Prama optimistis pada 2015 kondisi pasar akan lebih soft. "Sebab sudah melewati gejolak yang ada," ujar dia. Peaku pasar diyakini akan lebih berani mengambil tindakan jika sudah ada kepastian atas kondisi politik dalam negeri.

DINI PRAMITA




Advertising
Advertising


Terpopuler
Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
Kejutan, Maria Londa Rebut Emas Asian Games
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia
MK Tolak Gugatan Uji Materi UU MD3

Berita terkait

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

2 menit lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

18 menit lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

14 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

17 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

17 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya