Tak Ada Lagi Tiket Murah untuk Penerbangan Lokal  

Reporter

Rabu, 24 September 2014 10:29 WIB

CEO Citilink Indonesia Arif Wibowo. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (Indonesia Air Carrier Asociation/INACA) Arief Wibowo mengatakan kenaikan tarif batas atas pesawat yang akan diberlakukan mulai Oktober 2014 hanya berlaku untuk penerbangan domestik. "Tidak berkaitan dengan penerbangan internasional," kata Arief kepada Tempo, Rabu, 24 September 2014.

Menurut Arief, kenaikan harga batas atas dilakukan sesuai dengan permintaan dan ketersediaan (supply dan demand). Dia mengatakan ada kenaikan harga, terutama di hari besar serta jam tertentu saat volume penumpang pesawat penuh. Namun, kata Arief, kenaikan harga tiket tidak akan menyebabkan penurunan jumlah pesawat. "Tapi kebijakan ini membantu meningkatkan pendapatan maskapai," ujarnya. (Baca:Pemerintahan SBY Berakhir, Tarif Angkutan Naik)

Sebelumnya, INACA mendesak agar tarif batas atas pesawat dinaikkan hingga 25 persen dari yang berlaku saat ini. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan meningkatnya harga avtur menjadi penyebab kenaikan harga. Usulan ini telah diajukan sejak 2013, tapi pemerintah hanya menetapkan surcharge atau biaya tambahan 10 persen sebagai kebijakan transisi.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmojo mengatakan kenaikan tarif batas atas pesawat segera ditandatangani. Menurut Djoko, kenaikan tarif batas atas itu sekitar 10 persen dari tarif batas atas saat ini. Angka itu merupakan hasil perhitungan Kementerian dengan mengacu pada asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar Rp 13 ribu. "Januari lalu kami sudah keluarkan surcharge dengan hitungan kurs dolar Rp 12 ribu dan harga avtur Rp 12 ribu," kata Djoko.(Baca: Tarif Pesawat Akan Naik, Apa kata Maskapai?)

Sebenarnya, kata Djoko, surcharge yang diterapkan sudah cukup untuk menutup ongkos operasional maskapai. Namun, karena maskapai terus mendesak kenaikan tarif batas atas, Kementerian kemudian membuatkan alternatif dengan asumsi kurs dolar Rp 13 ribu, tetapi harga avtur tetap Rp 12 ribu per liter. "Setelah dihitung, kenaikannya jadi 10 persen," kata Djoko.

AISHA SHAIDRA




Terpopuler:
Tiga Tudingan Miring Anas kepada Keluarga SBY
Bantu TNI, Tahir: Tak Ada Makan Siang Gratis
Panas-panasan, Berapa Honor SPG Cantik IIMS 2014?







Advertising
Advertising

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

36 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

51 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

53 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

53 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

54 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya