21 Investor Incar Dipasena

Reporter

Editor

Rabu, 11 Mei 2005 01:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua puluh satu investor dari dalam dan luar negeri sudah menyatakan minat untuk membiayai tambak udang terbesar di Asia Tenggara, PT Dipasena Citra Darmaja (Dipasena)."Sampai hari ini, yang memasukkan proposal sudah mencapai dua puluh satu investor," kata Direktur Utama PPA Mohammad Syahrial kepada Tempo di Jakarta. Tapi ia belum mau menyebutkan nama-nama investor tersebut. Sebagian besar investor adalah investment banking dari luar negeri yang sudah berpengalaman dalam bidang pembiayaan. Sebagian kecil peminat adalah investor-investor lokal.Direktur PPA bidang Aset Kredit dan Properti Rahmat Saptaman menambahkan, forum investor untuk mencari pembiayaan Dipasena akan dimulai Juni mendatang. Syahrial menjelaskan, setelah menerima info memo dari PPA, para investor akan melaksanakan uji tuntas (due diligence) terhadap Dipasena. Setelah itu, mereka baru memasukkan nilai pembiayaan. "Juli, pemenangnya bisa dipastikan dan uangnya sudah bisa cair," kata mantan Deputi Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) itu.Dalam menentukan pemenang, pihaknya akan melihat apakah nilai pembiayaan yang diajukan investor memberi keuntungan buat Dipasena. Ukuran yang akan digunakan dalam penilaian adalah besarnya nilai pembiayaan dan tingkat bunga yang kompetitif. Ia mengatakan, jumlah kebutuhan modal awal Dipasena untuk memasuki tahap revitalisasi sekitar Rp 1,1 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Untuk mengembalikan pinjaman tersebut, menurut dia, pemerintah bisa memberikan opsi pengalihan piutang mereka menjadi kepemilikan saham di Dipasena. Dengan demikian, saham pemerintah di Dipasena bisa terdilusi. Mengenai minat PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. untuk melakukan investasi di Dipasena, PPA akan membuka pintu. Tapi pihaknya tidak akan mengundang langsung mereka. "Charoen bisa ikut bersama investment banking yang kami undang," katanya. Seperti diberitakan Koran Tempo kemarin, Charoen Pokphand berminat melakukan investasi di perusahaan eks milik Sjamsul Nursalim itu. Tapi Chief Executive Officer Charoen Rudyan Kopot mengatakan, pihaknya belum menerima undangan PPA. Untuk membahas secara detail, Charoen juga belum bisa melakukannya karena belum ada data terakhir mengenai Dipasena. Menurut Rahmat Saptaman, pihaknya tidak akan secara langsung mengundang Charoen dalam forum investor. "Kalau mau langsung, mereka harus mengajukan surat permohonan dan kami kirim info memonya." Sam Cahyadi - Tempo

Berita terkait

Selain Anies, Jokowi Ternyata Juga Pernah Singgung Kepemilikan Lahan Prabowo di Debat Capres 2019

10 Januari 2024

Selain Anies, Jokowi Ternyata Juga Pernah Singgung Kepemilikan Lahan Prabowo di Debat Capres 2019

Jokowi juga pernah singgung kepemilikan lahan Prabowo di Debat Capres 2019.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN

15 November 2023

Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN

Tom Lembong resmi menjadi Co-captain dalam tim pemenangan nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN. Seperti apa sosoknya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Lowongan Kerja KAI Service untuk Lulusan S1, Tiket Promo BNI - Batik Air Gelar Travel Fair

15 Oktober 2023

Terpopuler: Lowongan Kerja KAI Service untuk Lulusan S1, Tiket Promo BNI - Batik Air Gelar Travel Fair

Berita terpopuler ekonomi sepanjang Sabtu kemarin, 14 Oktober 2023 dimulai dari PT Reska Multi Usaha (KAI Services) tengah membuka lowongan kerja.

Baca Selengkapnya

Satgas BLBI Sita 3 Aset Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan Senilai Rp 111,2 Miliar, Ini Rinciannya

27 September 2023

Satgas BLBI Sita 3 Aset Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan Senilai Rp 111,2 Miliar, Ini Rinciannya

Satgas BLBI memasang plang atas aset properti eks BPPN/eks BLBI dan menyita barang jaminan debitur dengan total perkiraan nilai Rp 111,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Mahfud Md Buka Suara

11 Juni 2023

Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Mahfud Md Buka Suara

Menko Polhukam Mahfud Md buka suara terkait pengusaha jalan tol Jusuf Hamka yang menagih utang pemerintah Rp 800 miliar.

Baca Selengkapnya

Satgas BLBI Alih Nama 7 Aset Properti Eks BPPN jadi Milik Pemerintah

8 Desember 2022

Satgas BLBI Alih Nama 7 Aset Properti Eks BPPN jadi Milik Pemerintah

Sertifikasi aset dilakukan untuk mengamankan aset negara dari aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau eks BLBI.

Baca Selengkapnya

Panggil Henry Leo dan Yulianto Chandra, Satgas BLBI: Agenda Menyelesaikan Hak Tagih

22 Agustus 2022

Panggil Henry Leo dan Yulianto Chandra, Satgas BLBI: Agenda Menyelesaikan Hak Tagih

Satgas BLBI yang dipimpin oleh Rionald Silaban sebagai Ketua dan Mahfud MD sebagai Ketua Dewan Pengarah memanggil konglomerat Henry Leo dan Yulianto

Baca Selengkapnya

Obligor BLBI Meninggal, Satgas Tetap Kejar Ahli Waris untuk Penuhi Kewajiban

10 September 2021

Obligor BLBI Meninggal, Satgas Tetap Kejar Ahli Waris untuk Penuhi Kewajiban

Satgas akan terus mengejar para pewaris obligor BLBI untuk memenuhi kewajiban.

Baca Selengkapnya

Punya Utang Rp 8,2 T, Ini Daftar Aset Kaharudin Ongko yang Dikejar Satgas BLBI

8 September 2021

Punya Utang Rp 8,2 T, Ini Daftar Aset Kaharudin Ongko yang Dikejar Satgas BLBI

Satgas BLBI telah meminta salah satu obligor BLBI, Kaharudin Ongko, untuk mendatangi Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 7 September 2021.

Baca Selengkapnya

Satgas Terus Kejar Utang BLBI Senilai Rp 110,45 Triliun, Ini Rincian Asetnya

8 September 2021

Satgas Terus Kejar Utang BLBI Senilai Rp 110,45 Triliun, Ini Rincian Asetnya

Satgas BLBI tengah mengejar utang para obligor senilai Rp 110.454.809.645.4567 alias sekitar Rp 110,45 triliun.

Baca Selengkapnya