Bank di Jawa Tengah Longgarkan Pinjaman  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 29 Agustus 2014 19:04 WIB

Sejumlah petugas menghitung uang di gudang tempat penyimpanan uang Bank Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin 7 Juli 2014. Untuk merespon kebutuhan masyarakat dan mengurangi transaksi penukaran di pinggir jalan, Bank Indonesia menyediakan 12, 4 triliun uang cetak baru. TEMPO/Aditya Herlambang putra

TEMPO.CO, Semarang - Survei Bank Indonesia Kantor Perwakilan Semarang pada triwulan ketiga 2014 mengindikasikan sejumlah bank umum di Jawa Tengah melonggarkan pinjaman kepada nasabah. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mendukung aktivitas bisnis dan menguatkan permintaan kredit yang dilakukan secara terukur.

“Untuk menghindari meningkatnya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan,” kata Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Sutikno, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: April, Realisasi KUR BRI Capai Rp 96,5 Triliun)

Data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Semarang menunjukan sejumlah bank di Jawa Tengah pada triwulan III tahun ini menargetkan penyaluran kredit tumbuh 23,30 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan target penyaluran kredit triwulan sebelumnya yang sebesar 18,70 persen.

Ekspektasi terhadap peningkatan kondisi perekonomian Jawa Tengah pada triwulan ke III itu dinilai telah memberikan keyakinan kepada bank untuk meningkatkan ekspansi kredit. “Kebijakan pelonggaran pinjaman diberlakukan untuk semua jenis kredit,” ujar Sutikno.(Baca: Genjot Kredit Mikro, Bank Mutiara Perbanyak Kios)

Ia menjelaskan, target pangsa penyaluran kredit sebagian besar masih diarahkan pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi, masing-masing 65 persen dan 35 persen. Kondisi itu menunjukkan ketatnya persaingan usaha dan kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih, sehingga ekspansi kredit yang dilakukan bank mengarah pada penyaluran kredit berdurasi pendek.

Selain memiliki prospek ekonomi yang menguntungkan, Sutikno menilai kredit jangka pendek juga memiliki risiko relatif rendah. “Ini yang menjadi pilihan bank untuk menghindari kredit macet,” katanya. (Baca: BI Lebih Dorong UKM Ketimbang Usaha Berbasis Impor)

Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM, dan Komunikasi Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Hesti Candra Sari, mengatakan survei terhadap bank umum itu juga mengindikasikan potensi peningkatan belanja konsumen pada triwulan III tahun 2014 atas belanja yang dibiayai dari pinjaman. “Itu tercermin pada target penyaluran kredit konsumsi yang relatif tinggi,” ujar Hesti Candra Sari.

Menurut Hesti, target penyaluran kredit konsumsi pada triwulan ke III relatif tinggi, yakni mencapai 36,7 persen, dengan dominasi kredit pembelian rumah atau properti diperkirakan masih mendominasi. Sedangkan permintaan kredit konsumsi pangsanya mencapai 55,6 persen “Disusul kredit multiguna dan kredit tanpa agunan 27,8 persen,” katanya.

Selain itu, ia menjelaskan, pinjaman kartu kredit dan pembelian kendaraan bermotor masing-masing sebesar 11,1 persen dan 5,6 persen. Survei itu juga mengindikasikan beberapa bank mulai melonggarkan batas pinjaman kartu kredit. Kondisi itu menandakan perekonomian Jawa Tengah diharapkan tumbuh lebih baik. “Ini sejalan dengan yang diekspektasikan oleh pelaku usaha yang memprediksikan perekonomian Jawa Tengah pada triwulan III tahun ini akan tumbuh lebih baik,” ujarnya.




EDI FAISOL







TERPOPULER




Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya