Cara BI Mengatasi Kelebihan Likuiditas

Reporter

Editor

Kamis, 28 April 2005 18:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia melihat adanya kelebihan likuiditas di perbankan. Karena dinilai berpotensi menciptakan spekulasi, maka BI melakukan operasi Fine Tune Kontraksi (FTK). Menurut Direktur Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Budi Mulya, FTK adalah instrumen tidak reguler dalam operasi pasar terbuka yang dilakukan BI. "Ini dilakukan untuk mempengaruhi likuiditas perbankan jangka pendek yang saat ini dinilai BI berlebih. Ini yang mengharuskan BI melakukan FTK,"katanya, Selasa (26/4) malam.FTK yang dilakukan pertama kalinya oleh BI ini, menurut Budi, menggunakan sistem lelang yang hampir mirip dengan lelang SBI. Bedanya, jika lelang FasBI yang berinisiatif adalah bank. Sedangkan pada lelang FTK yang berinisiatif adalah BI. BI melalui FTK perdananya berhasil menyerap likuiditas sebesar Rp 1,7 triliun. Suku bunga tetap sebesar 3,625 persen dengan tenor tiga hari. Kapan BI akan melakukan FTK lagi? Budi menjawab, "Sewaktu-waktu BI bisa melakukannya. Tergantung keadaan likuiditas,"katanya.Dalam melaksanakan kebijakan moneternya BI mengandalkan operasi pasar terbuka (OPT) sebagai piranti utama. OPT terdiri atas instrumen reguler dan non reguler. Instrumen reguler seperti: lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Bank Indonesia (FasBI), fasilitas lintas hari (FLI) , fasilitas jangka pendek (FJP) dan SBI repo. Sedangkan instrumen non reguler atau yang bisa dilakukan sewaktu-waktu adalah fine tune operation (FTO). Pada intinya FTO yang bertujuan mengatur likuiditas pasar uang ini dapat bersifat ekspansif dan kontraktif. Dalam beberapa waktu terakhir, seiring melemahnya rupiah, BI telah melakukan keduanya.BI melakukan FTO jenis ekspansi dengan membeli kembali (buyback) obligasi di pasar SUN pada 7 April yang lalu. Hasilnya, Rp 4,3 triliun. Angka itu dinilai melebihi target BI yakni Rp 4 triliun. Rr. Ariyani

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

12 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya