Jelang MEA 2015, Ini Strategi BNI

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 04:25 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Negara Indonesia (BNI) mengaku siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sejumlah strategi telah dirancang agar tak kalah bersaing dengan bank lain dan gempuran perbankan asing.

"BNI telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM), sistem sampai inovasi produk," ujar Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk Tribuana Tunggadewi kepada Tempo, Senin, 25 Agustus 2014. (Baca: BNI Incar Bank Beraset Rp 20 Triliun)

BNI, kata Tribuana, telah mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menghadapi MEA. BNI membekali pegawai dengan kemampuan dan keahlian yang dapat bersaing dengan perbankan lain.

"Direksi juga selalu mengingatkan untuk meningkatkan kualitas agar tak kalah ketika menghadapi MEA," ujar Tribuana. Di samping memberikan pelatihan kepemimpinan, BNI memberikan pelatihan khusus terkait dengan bidang pekerjaan yang ditangani pegawai.

Dalam hal inovasi produk dan teknologi, Tribuana mengaku BNI memaksimalkan penggunaan teknologi informasi bagi nasabah. Sejauh ini, BNI telah memiliki berbagai layanan seperti mobile banking, Internet banking, dan produk lain. Selain membuat nasabah nyaman, penggunaan teknologi informasi juga membuat pelayanan menjadi ringkas dan efisien. (Baca: Manajemen Mandiri, BNI, dan BTN Segera Dirombak)

Tribuana menambahkan, BNI siap memasuki MEA apabila dikaji dari segi modal. Pada laporan keuangan semester I 2014, BNI berhasil mencatat capaian aset di atas nilai Rp 400 triliun. Jumlah ini dapat ditingkatkan dengan right issue, ekspansi, dan laba ditahan.

Sementara itu, untuk menambah rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR), kata Tribuana, BNI dapat melakukan ekspansi atau right issue. "Namun, dalam waktu dekat, dapat dilakukan dengan mendorong pemerintah supaya deviden yang dibagi dibatasi jumlahnya sehingga dapat menambah permodalan," ujar Tribuana.

Strategi merger, ujar Tribuana, belum ada pembahasan hingga saat ini meski ramai diperbincangkan oleh media. Bank Indonesia, menurut dia, belum memberikan informasi resmi terkait dengan merger untuk meningkatkan nilai aset. (Baca: BNI Batal Akusisi BTN)

Ia juga menginformasikan hingga saat ini belum ada kajian yang dilakukan BI untuk melakukan merger. "Merger memerlukan modal besar dan kajian sehingga dilakukan dengan tepat," ujar Tribuana.

DINI PRAMITA

TERPOPULER
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal

Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet

Dewan Pendidikan Kritik Kurikulum 2013 yang Amburadul

Angel Di Maria Segera Berseragam MU

Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

8 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

12 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

12 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

13 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

13 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

20 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

24 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

25 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

25 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

30 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya