Pejabat ASEAN Matangkan Rencana Liberalisasi  

Reporter

Sabtu, 23 Agustus 2014 14:29 WIB

Menlu RI Marty Natalegawa (kedua kanan) bersama mitranya dalam pertemuan ASEAN ke-47, di Naypyitaw, Myanmar, 8 Agustus 2014. foto:Kemenlu RI untuk TEMPO.

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Pejabat-pejabat ekonomi setingkat direktur jenderal negara-negara ASEAN hari ini, Sabtu, 23 Agustus 2014 berkumpul di Nay Pyi Taw, Myanmar. Mereka hendak mematangkan rencana pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai 31 Desember 2015.

Pertemuan hari ini adalah pertemuan level Senior Economic Officials Meetings (SEOM) yang berlangsung hingga Ahad, 24 Agustus 2014. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri (ASEAN Economic Ministers Meetings and Related Meetings) yang ke-46 pada 25-28 Agustus 2014. (Baca: Separuh Pasar ASEAN Ada di Indonesia)

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bahrul Chairi menjelaskan pertemuan SEOM pada hari ini dan besok akan membahas isu-isu pasar bebas ASEAN yang mencakup perdagangan barang, jasa, arus investasi, modal, dan tenaga kerja terampil. "Kami membuat rangkuman apa-apa yang sudah disepakati dan keputusan yang harus diambil di tingkat menteri," ujarnya kepada Tempo, hari ini. (Baca: Hadapi MEA, Kualitas SDM Indonesia Harus Ditingkatkan)

Setelah tingkat menteri, ujarnya, pertemuan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara ASEAN dengan enam negara mitra serta pertemuan multilateral antara ASEAN dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3). Selain itu, ada pula perundingan ASEAN dengan regional Mekong yang merupakan bagian dari kerja sama BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipines-East ASEAN Growth Area). "Dibicarakan pula pencapaian Regional Comprehensive Economic Partnership," ujarnya. Kerja sama ini adalah kerja sama regional dengan 18 negara-negara mitra ASEAN lainnya.

Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan konsep integrasi ekonomi ASEAN yang digagas pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 di Singapura tahun 2007. Dengan integrasi yang dijadwalkan rampung pada 31 Desember 2015 ini, ASEAN akan menjadi pasar tunggal yang berbasis produksi tunggal.

Berlakunya MEA menyebabkan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil serta arus modal menjadi lebih bebas di antara negara-negara ASEAN. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, serta arus modal.

Caranya ialah dengan menurunkan hambatan tarif dan nontarif, meningkatkan fasilitas perdagangan, melakukan harmonisasi standar dan kesesuaian, menghilangkan hambatan dalam penyediaan jasa, menerapkan prinsip kesetaraan investasi, menekan restriksi arus modal, dan menghilangkan hambatan pergerakan warga negara ASEAN.

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom mengungkapkan supaya dapat mengambil manfaat dari liberalisasi ASEAN ini, industri dalam negeri giat menggarap pasar ekspor. Selain itu, pelaku usaha juga mesti meningkatkan pemakaian bahan baku lokal. "Nilai impor bahan baku yang besar akan menghabiskan devisa," ujarnya.

EFRI RITONGA




Berita Terpopuler

Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Nazaruddin Bela Fahri Terkait Suap US$ 25 Ribu
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Jokowi-Kalla Otoriter, Pro-Prabowo Penyeimbangnya

Berita terkait

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

9 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

12 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

19 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

21 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

22 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

23 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya