BI Akan Lelang Uang Bersambung Seri 45 Lembaran  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 22 Agustus 2014 05:21 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo dan Menkeu RI M. Chatib Basri resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. Ini momentum menjadikan uang NKRI sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan Bank Indonesia akan memberlakukan sistem lelang pada uang bersambung atau uncut banknotes seri 45 lembaran. Ia menyatakan Bank Indonesia hanya membuat secara terbatas uang seri koleksi uncut banknotes nominal Rp 100 ribu Tahun Emisi 2014.

"Yang 45 lembaran cuma dibuat 1.000 lembar saja," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, ketika dihubungi. Rabu, 20 Agustus 2014. Uncut banknotes 45 lembaran merupakan uang rupiah yang dicetak di atas kertas berukuran plano yang sama sekali tidak dilakukan pemotongan sebagaimana mata uang.

Uncut banknotes nominal Rp 100 ribu Tahun Emisi 2014 ini merupakan edisi commemorative atau peringatan akan hadirnya uang baru yang mengalami sedikit perubahan. Pada uang Rp 100 ribu Tahun Emisi 2014 terdapat frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai wujud pelaksanaan Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011.

"Uncut banknotes ini bersifat seperti suvenir, tapi juga tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah," kata Tirta. Ia menjelaskan sistem lelang pada seri 45 lembaran ini sedang disusun oleh Bank Indonesia dan akan segera diumumkan kepada publik jika telah siap sepenuhnya.

Ia menjelaskan setiap uncut banknotes ini akan disertakan sertifikat sebagai keterangan autentik bahwa uang dengan nomor seri sebagaimana yang tercantum dalam lembaran uang bersambung adalah uang kertas yang belum dipotong. Masing-masing lembar uang pecahan Rp 100.000 dengan nomor seri tertentu itu merupakan uang asli dan sah.

Bank Indonesia menyediakan tiga buah versi uncut banknotes. Pertama, uncut banknotes 2 lembaran yang bernilai nominal Rp 200 ribu dengan harga jual Rp 500 ribu. Kedua, uncut banknotes 4 lembaran yang bernilai nominal Rp 400 ribu dengan harga jual Rp 1 juta. Ketiga, uncut banknotes 45 lembaran yang berukuran satu kertas plano dengan nilai nominal Rp 4,5 juta dengan harga jual Rp 10 juta.

Versi 2 lembaran dan 4 lembaran dapat dibeli masyarakat maupun kolektor uang di Bank Indonesia. Sedangkan untuk versi 45 lembaran akan dilakukan lelang untuk memperolehnya. Tirta menjelaskan terdapat mekanisme pemesanan terlebih dahulu untuk membeli uncut banknotes dari Bank Indonesia.

Tirta menjelaskan seri 2 lembaran dan 4 lembaran koleksi ini disiapkan sebanyak 5.000 lembar, sedangkan seri 45 lembaran hanya disiapkan sebanyak 1.000 lembar untuk dilelang. Bank Indonesia menyatakan hanya melakukan satu kali pencetakan terhadap seri barang koleksi tersebut.

MAYA NAWANGWULAN

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya