Armida: Perubahan RAPBN 2015 Sangat Mungkin

Kamis, 21 Agustus 2014 06:51 WIB

Menkeu M. Chatib Basri (kanan) berbincang dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan perubahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang disampaikan pemerintah beberapa waktu lalu sangat terbuka dalam pembahasan di parlemen. "Prinsipnya bisa," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu petang, 20 Agustus 2014.

Menurut Armida, masuknya program presiden terpilih melalui fraksi partai pendukungnya di tingkat parlemen sangat dimungkinkan. Pembahasannya pun diprediksi meliputi program yang telah dicanangkan presiden terpilih sesuai visi-misinya. "Itu tentu dalam mekanisme pembahasan ada diskusi jadi keputusan juga didukung fraksi," kata dia. (Baca: RAPBN 2015 Beri Peluang untuk Pemerintahan Baru)

Dalam pembahasan yang diagendakan mulai besok, kata Armida, semua fraksi berupaya memasukkan programnya. Sedangkan masuknya program melalui jalur pemerintah sulit dilakukan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi keluar. "Posisi pemerintah tentu menunggu keputusan MK, nanti Pak Presiden mengundang, dari hasil pertemuan itu nanti bagaimana," kata dia.

Armida mengakui hingga kini pertemuan formal dengan Tim Transisi presiden terpilih belum pernah dilakukan, meskipun ia tidak menampik jika ada pertemuan nonformal Tim Transisi presiden terpilih dengan sejumlah pejabat. "Ya pastinya, komunikasi formal enggak ada," ujarnya. (Baca: Optimalkan APBN, Jokowi Akan Terapkan E-Budgeting)

Dengan posisi RAPBN 2015 yang masih dalam bentuk baseline, kata dia, pemerintahan mendatang masih memiliki ruang terbuka memasukkan semua programnya dalam APBN 2015 sampai diputuskan Oktober mendatang. "Prinsipnya ikut mekanisme dan tata tertib DPR saja," kata dia.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:

Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang

Berita terkait

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

3 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

12 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

18 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

21 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

6 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya