Proyek Trans Sumatera Terganjal Pembebasan Lahan

Reporter

Rabu, 20 Agustus 2014 04:25 WIB

Seorang anak mengambil tumpahan minyak mentah kelapa sawit yang tumpah dari truk pengangkut minyak usai terjadi tabrakan dengan truk pengangkut batu bara di Jalan Trans Sulawesi, Ma'rang, Pangkep, Sulsel, (24/4). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Jakarta-Pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi terganjal pembebasan lahan. Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, hingga kini pembebasan lahan baru selesai sepanjang 20 kilometer atau 14 persen dari total rel Trans Sulawesi sejauh 146 kilometer. "Kami menunggu tindakan pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah lahan dengan warga," kata dia kepada Tempo, kemarin. (Baca : Pertama di Luar Jawa, Sulawesi Bangun Rel Kereta)



Tahun ini, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan tengah membebaskan lahan sepanjang 30 kilometer di Kabupaten Barru. Pembangunan rel di kawasan itu baru berlangsung tahun depan, setelah pembebasan seluruh petak lahan selesai. (Baca : Sulawesi Selatan Benahi Wisata Pulau Samalona)



Menurut Bambang, lambatnya pembebasan lahan menyebabkan penyelesaian semua jalur rel Trans Sulawesi berlangsung lama. Pemerintah pun tidak mau gegabah untuk menyelesaikan masalah dengan warga. "Akibatnya, kurang lebih sepuluh tahun baru akan selesai," ujarnya.



Pembangunan rel Trans Sulawesi dimulai pada 8 Agustus lalu dengan tiga jalur prioritas yakni Makassar-Parepare, Makassar - Takalar - Bulukumba, dan Manado - Bitung - Gorontalo. Seluruh jalur tersebut ditargetkan rampung pada 2030. Untuk segmen Makassar - Pare-Pare, pemerintah akan membangun 23 stasiun dan armada kereta yang melewati lima wilayah yakni Makassar, Maros, Kepulauan, Pangkajene, Barru, dan Parepare. Anggaran untuk proyek ini mencapai Rp 10 triliun.



Pelaksana Tugas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo, mengatakan pembiayaan jalur Trans Sulawesi dilakukan dengan skema kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/ PPP). Skema ini memungkinkan proyek tersebut digarap lebih cepat ketimbang menunggu aliran dana dari negara. "Banyak investor yang ingin terlibat dalam pembangunan kereta api ini, salah satunya dari Malaysia," kata dia.



Advertising
Advertising

YOLANDA ARMINDYA | IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI (MAKASSAR)




Berita Terpopuler


Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar

Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta

Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan

Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?

Fahri Hamzah Cuit Klarifikasi Duit Nazaruddin

Berita terkait

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

1 hari lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

2 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

3 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

3 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

4 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

4 hari lalu

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional atau PSN Kemenhub sudah mencapai 82 persen

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

4 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

5 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

5 hari lalu

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

Kendaraan yang dikelola perusahaan otobus yang tidak memiliki izin angkutan biasanya tidak berhenti atau transit di terminal. Sulit ditindak Dishub

Baca Selengkapnya